Sabtu 02 Feb 2019 21:02 WIB

Jokowi: Punah Sendiri Saja, Jangan Ajak Rakyat Indonesia

Jokowi mengingatkan Indonesia sebagai negara besar harus dibangun dengan optimisme.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Reiny Dwinanda
Capres nomor urut 01 Jokowi menghadiri deklarasi dukungan oleh Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (2/2).
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Capres nomor urut 01 Jokowi menghadiri deklarasi dukungan oleh Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyerukan siapapun yang mengatakan Indonesia akan bubar atau punah agar tidak mengajak rakyat. Ia menegaskan, Indonesia sebagai negara yang besar harus dibangun dengan optimisme yang terus-menerus.

"Bubar sendiri saja, punah sendiri saja, tapi jangan ajak-ajak kita, rakyat Indonesia," kata Jokowi saat berpidato dalam acara Temu Silaturahmi Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah dengan Calon Presiden RI Periode 2019-2024 di MG Setos, Semarang, Sabtu.

Baca Juga

Jokowi mengatakan, optimisme merupakan semangat wirausaha dan pelaku usaha di Indonesia sebagai penggerak perekonomian di Tanah Air. Menurut dia, sesulit apapun keadaan Indonesia harus optimistis dalam segala hal.

"Bagaimana kita ini sebagai negara besar kalau mengiringi masyarakat dengan pesimisme seperti itu," katanya.

Jokowi menyebutkan, Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk 260 juta jiwa, yang 190 juta jiwa di antaranya ada di Pulau Jawa dan sisanya tersebar di 17.000 ribu di Indonesia. Ia mengungkapkan, mengelola Indonesia tidak gampang atau tidak seperti mengelola sebuah negara yang hanya satu daratan saja.

"Ini 17.000 pulau yang semua harus diurus infrastrukturnya, di-manage logistiknya, sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik," katanya.

Menurut Jokowi, sebagai sebuah negara besar maka tantangan juga besar. Namun, membandingkan Indonesia dengan negara-negara miskin di dunia juga tidak sebanding.

Menurut Jokowi, perekonomian Indonesia justru menunjukkan kemajuan. Hal ini dilihat dari angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di atas 1 triliun dolar AS dan masuknya nagara ini dalam komposisi G20.

"Jangan sampai ada yang mengatakan negara kita negara miskin, kita sudah masuk ke G20, masuk ke negara dengan PDB 1 triliun USD," katanya.

Jokowi mengajak para pengusaha untuk optimistis menatap masa depan untuk menjadikan Indonesia sebagai empat besar negara ekonomi terkuat dunia. Pada kesempatan itu hadir sekitar 1.500 pengusaha dari wilayah Jateng termasuk pengusaha milenial, start up, hingga pengusaha senior.

"Jangan sampai kita pesimistis, (kalau) ada yang ngomong Indonesia bubar, Indonesia bubar, yang benar saja," katanya.

Hadir mendampingi Jokowi, politisi PDIP Pramono Anung, pendiri dan Ketua Dewan Pembina Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Jokowi-Ma'ruf, Bahlil Lahadalia, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding, Ketua DPC PDIP Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan CEO Suara Merdeka Kukrit Suryo Wicaksono.

Pernyataan Jokowi tersebut merupakan tanggapannya yang kesekian kali terhadap argumentasi capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Saat menyampaikan pidato di acara Konfernas Partai Gerindra yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12/2018), Prabowo mengatakan Indonesia bisa punah jika pihaknya kalah di Pilpres 2019.

Prabowo mengungkapkan sudah terlalu lama elite berkuasa dengan langkah dan cara yang keliru yang menyebabkan tingginya ketimpangan sosial di Indonesia.

"Kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah negara ini bisa punah," kata Prabowo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement