Sabtu 02 Feb 2019 21:51 WIB

Ikuti Pelatihan, Warga Ubah Sampah Plastik Jadi Tas

Sampah plastik merupakan bekas pembungkus kopi.

Kampanye gerakan pengurangan sampah plastik domestik di daerah-daerah.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Kampanye gerakan pengurangan sampah plastik domestik di daerah-daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan warga di kawasan Kertalangu, Denpasar, Bali, mengikuti pelatihan mendaur ulang sampah plastik menjadi barang-barang yang bernilai dan dapat digunakan kembali.

"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengajak masyarakat peduli terhadap lingkungan dan mengubah pandangan masyarakat terhadap sampah," ujar Leader Trash Hero Chapter Kertalangu, Putu Evie Hatch, di Denpasar, Sabtu (2/2).

Dalam kegiatan bertajuk Edu Talk #9 Zero Trash Workshop itu, para peserta yang merupakan ibu-ibu PKK lingkungan sekitar Kertalangu dan sejumlah anak-anak, mencoba mempelajari mengolah sampah-sampah plastik menjadi berbagai kerajinan seperti tas dan tikar anyaman.

Sampah plastik yang digunakan sebagian besar merupakan plastik bekas pembungkus kopi maupun minuman bubuk lainnya yang kemudian dilipat dan dianyam menjadi suatu bentuk tertentu dengan pemateri, Founder Kertabumi Recycling Center Jakarta, Ikbal Alexander.

Kertabumi merupakan adalah pusat daur ulang yang fokus mengajak masyarakat mendaur ulang dan berkreasi olah sampah plastik yang mereka hasilkan dengan metode rumahan.

Putu Evie berharap, para peserta setelah mengikuti pelatihan itu dapat mengolah plastik yang awalnya tidak bernilai, menjadi memiliki nilai lebih dan memberikan fungsi pakai baru sehingga masa pakai pun menjadi lebih lama.

"Berbagai kerajinan dari sampah plastik bekas ini memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi dan bahkan laku hingga ke luar negeri," kata Putu Evie.

Selain mengadakan pelatihan itu, Trash Hero Chapter Kertalangu memiliki sejumlah program lain seperti aksi bersih pantai secara rutin setiap hari Minggu, seminar tentang lingkungan hingga kegiatan workshop.

Kadek Sudarmianti, seorang peserta pelatihan, mengaku senang dapat belajar bagaimana mengolah bungkus minuman menjadi barang lain yang bermanfaat.

"Bungkus kopi ini biasanya hanya saya buang begitu saja. Padahal, ternyata jika diolah masih bisa menjadi tas belanja. Ya bermanfaat apalagi sekarang sudah tidak bisa belanja pakai kresek," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement