REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta meminta seluruh warga menyambut baik petugas juru pematau jentik (jumantik) ketika mendatangi rumah. Hal ini sebagai tanggapan Anies terhadap tiga petugas jumantik yang mendapat pukulan dari seorang warga di Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Peran jumantik ini sangat penting. Mereka adalah orang orang yang peduli dengan lingkungan, mereka adalah kader-kader yang menjaga kesehatan masyarakat. Oleh karena itu sambut mereka dengan baik," ujar Anies usai menjenguk petugas jumantik tersebut, Ahad (3/2).
Kendati demikian, ia mengatakan, para petugas jumantik tetap semangat melaksanakan tugasnya. Anies pun mengimbau apabila ada sambutan atau perlakuan yang tidak baik terhadap kedatangan petugas jumantik, maka segera melapor.
Anies pun menyempatkan menjenguk ketiga korban petugas jumantik yang mendapat pukulan. Mereka diantaranya Djayanti (38), Nur Azizah (42), dan Desy Anita (33) yang mendapat luka memar di kepala dan matanya.
"Jadi kita ingin tunjukan kepada mereka bertiga bahwa kita mendukung, kita melindungi, dan ke depan semua jumantik terus semangat jangan khawatir menjalankan tugasnya," kata Anies.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan kegiatan petugas jumantik tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 tahun 2007 tentang pengendalian penyakit demam berdarah. Sehingga, pelaksanaannya sesuai dengan peraturan dan standar operasional prosedur (SOP).
"Jadi sebenarnya sudah kuat posisi kader jumantik untuk melakukan tugasnya," jelas Widyastuti.
Ia menjelaskan, jumantik merupakan bagian dari kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Menurutnya, dengan menjaga kebersihan dan menghilangkan jentik nyamuk lebih mudah daripada mengendalikan saat sudah menjadi nyamuk dewasa.
"Tentu kami prihatin, sekali lagi kami mengimbau kepada masyarakat ayo kita sama-sama karena enggak mungkin selesai cuma sama kader jumantik untuk memberantas DBD ini," kata Widyastuti.