Senin 04 Feb 2019 17:12 WIB

Israel Berencana Bangun 1 Juta Permukiman di Tepi Barat

Permukiman akan dibangun di wilayah Judea dan Samaria.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Foto: EPA
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Menteri Pariwisata Israel Yariv Levin mengungkapkan pemerintah Israel akan mendirikan 1 juta permukiman Yahudi di Tepi Barat. Dilansir di Middle East Monitor, Ahad (4/2), hal itu dilaporkan oleh media berbahasa Arab Quds Press pada Sabtu (3/2).

Quds Press menulis situs berita Israel 0404 mengungkapkan pernyataan tersebut Levin katakan dalam pertemuannya dengan Ketua Dewan Wilayah Samaria Yossi Dagan di Tepi Barat. Levin mengatakan Israel akan segara mendorong permukiman dibangun dengan cepat.

"Bukan untuk memenuhi kebutuhan pemukim tapi untuk pengembangan permukiman, tujuan kami menambah satu juta pemukim di Judea dan Samaria (di Tepi Barat) dan hal ini harus dicapai pada waktu yang singkat," kata Levin.

Levin mengatakan tantangan yang dihadapi pemerintah Israel ke depannya adalah mengakselerasi permukiman dan pertumbuhan permukiman. "Kami di sini di tanah kami Israel dan itu fakta yang tak terbantahkan," kata Levin.

Sementara, Daga mengatakan ia sangat khawatir dengan lambatnya pertumbuhan penduduk di permukiman. Ia meminta pemerintah pusat Israel untuk menyatukan visi misi dengan pemerintah pemukiman.

"Dan mengorganisir komunitas pemuda (di permukiman) untuk menghalangi pembentukan negara Arab di tanah ini," kata Dagan.

Kemungkinan besar yang dimaksud Dagan negara Arab adalah Palestina. Berdasarkan pernyataan Kementerian Perumahan Israel Uri Ariel pada 2014 pemukim Yahudi Israel ada sebanyak 750 ribu.

Ia mengatakan 400 ribu tinggal di Tepi Barat. Sebanyak 350 ribu lainnya di sebelah Timur Yerusalem. Sementara itu, permukiman ilegal dilarang oleh hukum internasional.

Baca: Israel Bangun Pagar Setinggi 6 Meter di Sekitar Jalur Gaza

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement