REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PSSI memutuskan untuk menunda pertandingan Persib Bandung kontra Persiwa Wamena. Pertandingan babak 32 besar Piala Indonesia tersebut hendaknya dilaksanakan di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Senin (4/2).
Sayangnya, surat penundaan baru diterima Persiwa pada hari Sabtu (2/2). Manajer Persiwa Borgo Pane mengaku baru menerima surat pada pukul 10 malam. Seharusnya dia menerima pada pukul lima sore.
"Itu sudah melewati batas komitmen kami dengan pihak hotel dan bus, di mana bus dan hotel memberi waktu pukul 9 malam," kata Borgo saat dihubungi Republika.co.id, Senin (4/2).
Borgo menyatakan hal tersebut membuat kerugian bagi tim secara materi maupun imaterial. Dia mengakui Persiwa sudah sangat dirugikan atas penundaan tersebut. "Karena itu kami melayangkan surat protes," katanya.
Borgo menyebut Persib gagal menyiapkan pertandingan. Seharusnya, tim sebesar Persib harus memiliki rencana lain ketika GBLA tidak bisa dipakai. Apalagi, penundaan terjadi pada H-2 pertandingan. "Kami ingin PSSI menjaga integritasnya dengan menjalankan Piala Indonesia 2018, di mana di regulasi PSSI pasal 8 ayat (6) tentang jadwal pertandingan," jelasnya.
Pasal tersebut berbunyi bahwa tuan rumah hendaknya bisa mengajukan permohonan perubahan jadwal pada H-7 pertandingan. Jika hal tersebut tidak dilakukan, Persib harus menerima sanksi yang berlaku. "Kami meminta PSSI mengajukan hukuman kepada Persib karena gagal menyelenggarakan pertandingan dengan memberikan hukuman dinyatakan walk out atau didiskualifikasi dari Piala Indonesia," tutup Bargo.