Senin 04 Feb 2019 21:51 WIB

Pemerintah Palestina akan Merangkul Semua Faksi Perjuangan

Diskusi soal pemerintah baru berlangsung sejak Pemerintah Konsensus Nasional mundur.

Warga Palestina shalat Jumat di kompleks Masjid Al Aqhsa Yerusalem, Jumat (18/5). Penjajah Israel membuka akses wilayah ini bagi jamaah Shalat Jumat wanita, anak-anak, dan laki-laki berumur di atas 40 tahun.
Foto: ALAA BADARNEH/EPA EFE
Warga Palestina shalat Jumat di kompleks Masjid Al Aqhsa Yerusalem, Jumat (18/5). Penjajah Israel membuka akses wilayah ini bagi jamaah Shalat Jumat wanita, anak-anak, dan laki-laki berumur di atas 40 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLA— Anggota Komite Sentral Gerakan Fatah, Tawfik Tirawi, pada Ahad (3/2) mengatakan komite dialog PLO telah mendekati semua faksi dalam upaya menemukan cara menuju pembentukan pemerintah baru, setelah Pemerintah Konsensus Nasional mengundurkan diri.

Ia mengatakan komite tersebut dijadwalkan bertemu dengan semua faksi PLO tanpa mempedulikan posisi yang mereka umumkan, demikian dilaporkan Kantor Berita Palestina, WAFA, yang dipantau Antara di Jakarta, Senin.

Tirawi menyatakan komite dialog mengadakan beberapa pertemuan dengan Front Demokratik, Partai Rakyat dan Uni Demokratik Palestina sehubungan dengan pembentukan pemerintah baru.

Pejabat Fatah itu membantah ada nama yang dicalonkan bagi beberapa posisi di pemerintah mendatang, dan mengatakan semua upaya sekarang dipusatkan pada pembentukan pemerintah baru dan bukan orang yang dicalonkan untuk jabatan menteri.

Pekan lalu, Pemerintah Konsensus Nasional, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Rami Hamdallah, mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Mahmoud Abbas.

Hamdallah mengatakan, setelah pertemuan mingguannya yang diselenggarakan di Ramallah, Tepi Barat Sungai Yordania, pemerintah akan terus mengabdi kepada rakyat kita di manapun mereka berada dan memikul semua tanggung jawabnya sampai pemerintah baru terbentuk.

Pembicaraan mengenai pemerintah baru telah berlangsung sejak pemerintah mengumumkan pengunduran dirinya. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement