Senin 04 Feb 2019 22:20 WIB

Pemerintah Wujudkan Kemandirian Pangan Lewat Cetak Sawah

Siswono mengatakan cetak sawah baru harusnya dilakukan dengan menggandeng pemda

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemandangan lahan sawah berada di pemukiman penduduk,  kawasan Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Kamis (23/11). Kementerian Pertanian pada tahun anggaran 2018 merencanakan mencetak sawah baru seluas 37.360 hektare dengan alokasi anggaran sebesar Rp710 miliar dalam upaya  mewujudkan  swasembada pangan nasional.
Foto: Ampelsa/Antara
Pemandangan lahan sawah berada di pemukiman penduduk, kawasan Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Kamis (23/11). Kementerian Pertanian pada tahun anggaran 2018 merencanakan mencetak sawah baru seluas 37.360 hektare dengan alokasi anggaran sebesar Rp710 miliar dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Siswono Yudo Husodo mengapresiasi kinerja pemerintah yang ingin mencetak pertambahan sawah baru melalui terobosan optimalisasi lahan rawa. Menurut Siswono, melalui program pertambahan cetak areal sawah baru akan mempercepat terealisasinya kemandirian dan kedaulatan pangan nasional.

"Saya mendukung usaha pemerintah untuk terus mencetak sawah baru dengan berbagai cara, terobosan inovasi dan pemanfaatan," ucap Siswono, Senin (4/2). Menurut Siswono, usaha menuju pertambahan cetak sawah baru sebaiknya juga dilakukan dengan menggandeng pemerintah daerah. 

Seperti contohnya terobosan pemanfaatan lahan rawa tersebut sehingga pemerintah di daerah juga mempunyai kiat lain guna mensejahterakan masyarakatnya tanpa menunggu "bola" dari pusat.

"Kan bisa didorong dengan alokasi pembiayaan dari APBD. Jadi nggak mengandalkan pusat saja. Kalau tidak begitu, nanti kita bisa terus impor pangan," ujar Siswono.