Senin 04 Feb 2019 22:33 WIB

Presiden Irak: AS Jangan Gunakan Pasukannya untuk Awasi Iran

Irak berada di posisi sulit antara perseteruan dua sekutunya, AS dan Iran.

Presiden Irak Barham Salih
Foto: AP/Karim Kadim
Presiden Irak Barham Salih

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD— Presiden Irak, Barham Salih, mengatakan Presiden Donald Trump tidak meminta izin Irak terkait penempatan pasukan Amerika Serikat yang difungsikan untuk mengawasi Iran.

Berbicara dalam sebuah forum di Baghdad, Salih menanggapi pertanyaan soal komentar Trump kepada CBS tentang bagaimana dia akan meminta pasukan yang ditempatkan di Irak untuk mengawasi ran.

Menurut Salih, kehadiran pasukan AS di Irak adalah sebagai bagian dari kesepakatan antarkedua negara dengan misi khusus memerangi terorisme dan mereka harus berpegang pada itu.

Trump mengatakan penting bagi AS untuk menjaga keberadaan militernya di Irak supaya Washington dapat mengawasi Iran karena Iran adalah masalah yang sebenarnya. Demikian dikutip dari wawancara CBS yang disiarkan pada Ahad (3/2).

"Jangan terlalu membebani Irak dengan masalah Anda sendiri. Amerika Serikat adalah kekuatan utama, tetapi jangan mengejar prioritas kebijakan Anda sendiri, kami yang tinggal di sini," kata Salih.   

Irak berada pada posisi yang sulit saat ketegangan antara dua sekutu terbesarnya, Amerika Serikat dan Iran, meningkat.

"Sangat penting bagi Irak untuk memiliki hubungan yang baik dengan Iran" dan negara-negara tetangga yang lain,” kata Presiden.

 

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement