REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Seorang mantan politikus Belanda yang sebelumnya anti-Islam, Joaram Van Klaveren memutuskan memeluk Islam. Ia mengumumkan keputusannya menjadi mualaf, Senin (4/2).
Klaveren mengungkapkan keputusannya berpindah keyakinan setelah kerap kali mengkritik Islam, terutama dengan menulis buku tentang Islam. “Selama tulisan itu, saya menemukan semakin banyak hal yang membuat pandangan saya tentang Islam berubah,” kata Klaveren dalam sebuah siaran radio seperti dilansir Politico.eu pada Selasa (5/2).
Klaveren pernah menjadi seorang anggota parlemen Belanda dari Partai Kebebasan (PBB) pada 2010 hingga 2014. Ia kemudian meninggalkan PVV dan mendirikan partai baru, For Netherlands.
Namun, partai barunya itu gagal memenangkan kursi dalam pemilu 2017. Setelah itu, Klaveren pun memutuskan gantung sepatu dari dunia politik praktis.
Joaram Van Klaveren saat bersama tokoh anti-Islam Belanda Geert Wilders. Foto: De Telegraaf
Ketika masih menjadi politikus PVV, Klaveren dikenal sebagai kritikus yang begitu keras terhadap Islam. Bahkan dirinya mengatakan Islam adalah dusta dan Alquran adalah racun.
Dalam pernyataannya di sebuah surat kabar, Klaveren justru membeberkan alasannya yang selalu mengkritik keras Islam. Klaveren mengatakan aksinya mengkritik Islam adalah kebijakan partai PVV, di mana segala hal yang salah harus dikaitkan dengan Islam dengan cara apa pun.
Namun sebelum Klaveren, seorang mantan pejabat PVV lainnya, Arnoud van Doorn sudah terlebih dulu memutuskan masuk Islam. Melalui media sosialnya, Van Doorn pun mengucapkan selamat pada Klaveren atas keputusannya menjadi mualaf.
“Tak pernah terpikirkan PVV akan menjadi tempat berkembang biak bagi orang-orang yang insaf,” kata Van Doorn.