REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE UPON TYNE -- Kejahatan berlatar kebencian di Inggris meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Muslim pun telah menjadi sasaran dari banyak kasus kejahatan tersebut.
Baru-baru ini, sebuah bangunan yang dimiliki oleh sekolah Islam Akademy Bahr di Newcastle, utara Inggris, dirusak dan dicoreti dengan grafiti. Salinan Alquran dilemparkan ke lantai dan sebuah swastika digambar di salah satu dinding.
Namun setelah pengrusakan itu terjadi, para pemimpin akademi tersebut mengatakan mereka tidak ingin menghukum para pelaku. Mereka lebih suka berbicara dengan para pelaku kejahatan itu. Kepala sekolah akademi tersebut menganggap para pelaku salah paham terhadap agama Islam.
"Kami lebih suka mendidik mereka dan minum teh bersama mereka dan hanya berbicara dengan mereka," kata kepala sekolah Bahr Academy, dilansir di TRT World, Senin (4/2).
Terdapat sekitar lima persen Muslim dari populasi di Inggris. Akan tetapi, tahun lalu lebih dari setengahnya menjadi target semua kejahatan rasial bermotivasi agama. Angka pemerintah menunjukkan kejahatan rasial meningkat lebih dari dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.