Selasa 05 Feb 2019 15:06 WIB

PGN Pasok Gas Untuk Proyek Green Diesel

Jumlah minyak sawit yang bisa diolah untuk green diesel sebanyak 9-12 juta ton.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Perusahaan Gas Negara (PGN).
Foto: PGN
Perusahaan Gas Negara (PGN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) berkomitmen  memasok kebutuhan gas untuk proyek green diesel yang saat ini sedang dikerjakan bersama antara Pertamina, BPPT dan Pemerintah yang bekerjasama dengan ITB. Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan PGN akan memasok gas yang dibutuhkan untuk kilang Pertamina yang akan proses CPO jadi BioDiesel.

Gigih menjelaskan proyek ini merupakan proyek bersama BUMN, Pemerintah dan Universitas untuk bisa menekan impor minyak. "Kalau Pertamina bangun bio hydrotreated diesel plant bekerja sama dengan ITB dan BPPT untuk hasilkan green diesel, yang perlu pasokan gas untuk energinya dan untuk bahan bakunya," ujar Gigih, Selasa (5/2).

Menurut Gigih, jumlah minyak kelapa sawit yang bisa diolah untuk green diesel sebanyak 9-12 juta ton. Namun, ia belum bisa membeberkan jumlah gas yang bisa dihasilkan dari komoditas kelapa sawit yang diolahnya tersebut.

Baca juga: PGN Targetkan 244 Ribu Pelanggan pada 2019

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proyek ini melibatkan PGN sebagai penyalur gas dalam proses pengembangan minyak solar ramah lingkungan atau green diesel, meski tak merinci peran PGN lebih lanjut. Ia berharap percobaan pengembangan BBM berbasis kelapa sawit ini sudah bisa dilakukan tahun depan demi menciptakan iklim BBM ramah lingkungan.

"Kami rapat dengan PGN itu kelanjutan mengenai green diesel. Jadi bagaimana mengkonversi minyak kelapa sawit untuk green diesel," kata Luhut kemarin.

Ia meminta seluruh pihak terkait, seperti PT Pertamina (Persero) dan Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi (BPPT) bekerja sama untuk merealisasikan pengembangan BBM ramah lingkungan. Nantinya, masing-masing pihak akan membuat kelompok kerja untuk memaparkan rencana perusahaan lebih rinci.

"Dalam kelompok kerja ditentukan berapa biayanya, ini kan harga kelapa sawit misalnya berapa, jadi mereka kerja dulu dalam dua minggu ini," ucap Luhut.

Rencananya, empat kilang Pertamina akan terus dikembangkan untuk hasilkan bahan bakar energi hijau. Mulai dari green gasoline (Pertamax Cs) -green diesel (solar), green LPG, sampai green avtur.

Empat kilang yang dimaksud adalah kilang Plaju, kilang Cilacap, kilang Balongan, dan kilang Dumai. Namun, semuanya dilakukan secara bertahap.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement