REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah menunjuk David Malpass untuk menjadi presiden Bank Dunia. Adapun, Malpass sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri keuangan untuk urusan internasional.
Dilansir Reuters, Selasa (5/2), penunjukkan Malpass merupakan sinyal bahwa Trump ingin Bank Dunia dipimpin oleh warga negaranya. Selain itu, penunjukkan Malpass juga akan menempatkan loyalis Trump untuk memimpin lembaga pembiayaan terbesar di dunia itu. Namun, hingga berita ini diturunkan juru bicara Gedung Putih dan Kementerian Keuangan AS enggan menanggapi kabar tersebut.
Nama kandidat presiden Bank Dunia paling lambat harus diajukan pada 14 Maret 2019 mendatang. Sementara, Politico melaporkan, Trump akan mengajukan nama Malpass sebagai calon tunggal pada Rabu (6/2).
Baca juga: 300 Perusahaan Cina Rugi
Diketahui, Malpass sebelumnya pernah melontarkan kritik kepada Bank Dunia. Selain itu, pada akhir 2017 dia juga menyatakan pendapatnya yang menentang isolasionisme dan menyebut globalisme serta multilateralisme telah bergeser secara substansial. Selama dua tahun terakhir, Malpass telah mendorong Bank Dunia untuk menghentikan pemberian pinjaman ke Cina.
Dia menilai Cina sudah mampu membiayai negaranya sendiri sehingga tidak membutuhkan lagi bantuan dari Bank Dunia. Adapun Cina merupakan pemegang saham terbesar Bank Dunia ketiga setelah Jepang.
Pada tahun lalu, Malpass membantu negosiasi paket reformasi pinjaman Bank Dunia terkait peningkatan modal sebesar 13 miliar dolar AS. Hal ini bertujuan untuk membatasi pinjaman bank, dan lebih fokus pada peningkatan sumber daya di negara-negara miskin.
Di sisi lain, Malpass merupakan sosok penting dalam negosiasi dagang antara AS dan Cina. Sebelum bergabung dengan Kementerian Keuangan AS, Malpass menjabat sebagai kepala ekonom di Bear Stearns and Co.
Dia juga pernah ditunjuk sebagai penasihat ekonomi Trump selama kampanye pemilihan presiden 2016 lalu. Tak hanya itu, Malpass juga pernah menjabat beberapa posisi cukup penting di Kementerian Keuangan dan Kementarian Luar Negeri pada era Presiden Ronald Reagan dan Presiden George H.W. Bush.
Selama ini AS memang memiliki hak untuk memilih presiden Bank Dunia. Adapun para kandidat perlu memenangkan persetujuan dari 12 orang anggota Dewan Eksekutif Bank Dunia.