Rabu 06 Feb 2019 00:20 WIB

Cermati Kondisi Bangsa, BKMT: Indonesia Krisis Kepemimpinan

BKMT melihat banyak pemimpin yang justru memberi contoh negatif.

Rep: Muhyiddin/ Red: Reiny Dwinanda
Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim Syifa Fauzia memberikan sambutan pada acara milad ke-38 tahun di Gedung Sasana Kriya TMII, Jakarta, Selasa (5/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim Syifa Fauzia memberikan sambutan pada acara milad ke-38 tahun di Gedung Sasana Kriya TMII, Jakarta, Selasa (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Syifa Fauzia mencermati bangsa Indonesia kini tengah dilanda krisis kepemimpinan. Ia pun memanggil seluruh pengurus BKMT, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, untuk tetap istikamah menjadi kekuatan moral dan berada di garda terdepan dalam pembangunan moral dan akhlak bangsa.

"Banyak pemimpin yang alih-alih menjadi panutan, namun justru memberi contoh negatif yang jauh dari nilai-nilai Islam dan kebaikan," ucap Syifa dalam acara Tasyakur Milad BKMT ke-38 dan Rakernas BKMT ke-3 di Gedung Sasana Kriya TMII, Jakarta Timur, Selasa (5/2).

Baca Juga

Syifa gelisah melihat umat banyak dihadapkan dengan tantangan dan persoalan. Ia mendapati masih banyak pelanggaran moral dan penyalahgunaan wewenang.

photo
Ketua Umum badan kontak Majelis Taklim Syifa Fauziah bersama Putri mantan Presiden Soeharto Siti Hardjianti Rukmana atau Tutut Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto dan Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mamiek Soeharto saat menghadiri acara milad ke-38 tahun di Gedung Sasana Kriya TMII, Jakarta, Selasa (5/2).

Selain itu, menurut Syifa, tantangan bagi generasi muda Indonesia juga semakin kompleks. Dia mencontohkan seperti merebaknya praktik prostitusi offline maupun online, maraknya penyalahgunaan obat-obatan terlarang, kelakuan anarkis yang mengkhawatirkan, hingga pengangguran yang masih menjadi persoalan.

Syifa mengatakan, masih tingginya penduduk miskin dan stunting atau kurang gizi kronis bagi bayi dan balita juga menjadi tantangan untuk diselesaikan pengurus BKMT ke depannya. Dia juga menyadari, angka kematian bayi dan ibu melahirkan masih tinggi.

Dalam hasil Survei Dasar Kesehatan Indonesia tahun 2012 disebutkan bahwa dari setiap 1.000 kelahiran di Indonesia, ada 19 bayi yang di antaranya meninggal. Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan angka kematian ibu dan bayi tertinggi di Asia Tenggara.

"Inilah persoalan-persoalan yang mesti kita jawab dan menjadi agenda program BKMT dan kita semua," kata Syifa.

Semua persoalan dan tantangan tersebut akan dibahas oleh pengurus BKMT dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan berlangsung mulai Rabu (6/2) hingga Kamis (7/2). Rakernas yang dirangkai dengan tasyakur milad nantinya akan melahirkan beberapa rekomendasi untuk dilakukan BKMT ke depannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement