REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepolisian melakukan patroli dalam skala besar untuk mencegah teror pembakaran kendaraan bermotor di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya. Hampir 500 petugas diperbantukan siaga usai maraknya teror pembakaran.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono di Semarang, Rabu (6/2), mengatakan Polda telah memperbantukan pasukan untuk mendukung patroli skala besar tersebut. "Dari Polda sendiri ada sekitar 450 personel yang diperbantukan di Polrestabes Semarang," katanya.
Menurut dia, meski patroli skala besar sudah dilaksanakan, namun hal tersebut belum mencukupi, mengingat luasnya wilayah Jawa Tengah."Tidak mungkin setiap jengkal diawasi polisi, oleh karena itu butuh swadaya dari masyarakat," katanya. Ia mencontohkan pengaturan akses keluar masuk satu pintu di tiap wilayah.
Teror yang terjadi belakangan ini, menurut dia, tidak berdampak terhadap masyarakat. Justru, lanjut dia, masyarakat semakin bersatu mengamankan linkungannya.
Sementara itu, razia kendaraan bermotor, khususnya kepada pengguna sepeda motor digencarkan oleh kepolisian di wilayah Kota Semarang. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Abiyoso Seno Aji mengatakan razia tersebut bertujuan untuk mempersempit ruang gerak pelaku teror.
Teror pembakaran mobil dan motor sudah terjadi di 17 lokasi selama sebulan terakhir. Aksi teror setidaknya telah menyasar tujuh kecamatan di Kota Semarang. Yaitu di kecamatan Ngaliyan lima kejadian, kecamatan Candisari tiga kejadian, kecamatan Pedurungan dua kejadian, kecamatan Banyumanik dua kejadian, kecamatan Tugu satu kejadian, kecamatan Gajahmungkur satu kejadian dan kecamatan Semarang Timur dua kejadian.