REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam buku berjudul Semua Ada Saatnya karangan Syekh Mahmud Al-Mishri yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Ustaz Abdul Somad Lc, diceritakan sebuah kisah tentang beberapa kategori wanita. Cerita ini diceritakan oleh Ibnu Habib bahwa ada seorang laki-laki yang bersumpah untuk tidak menikah sebelum ia mendapatkan saran dari seratus orang.
Syahdan, seorang lelaki bersumpah tidak menikah sebelum mendapat saran dari seratus orang. Pemuda tersebut sejatinya bersikeras untuk tidak menikah karena alasan trauma pada perempuan. Dia pun telah melalui perjalanan panjang, sehingga berhasil bertanya kepada 99 orang yang ditemuinya selama di perjalanan.
Suatu saat, pemuda tersebut berpapasan dengan seorang pria yang membuat rantai dari tulang belulang dan menghitamkan wajahnya seraya melakukan hal yang aneh, seperti menaiki rotan seolah-olah rotan tersebut adalah seekor kuda.
Meski terlihat seperti orang yang tidak waras, pemuda yang hendak mencari orang terakhir untuk ditanya perihal penting atau tidaknya pernikahan itu pun menghampirinya. Laki-laki itu mengucapkan salam padanya seraya berkata, "Aku ingin berkata kepadamu tentang suatu masalah, tolong dijawab," kata si pemuda.