REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekomian) Darmin Nasution meminta pelaku usaha logistik saat ini fokus membahas dua isu atau permasalahan utama saat ini. Darmin menjelaskan istu strategis tersebut yaitu logistik ekspor-impor dan logistik pangan.
“Dua hal ini memiliki aspek-aspek yang rumit. Beyond technicalities yang perlu dikembangkan. Kita perlu menyusun rencana aksi yang komprehensif untuk mengeksekusi hal ini,” kata Darmin di Gedung Kemenko Perekonomian, Rabu (6/2).
Darmin menjelaskan, pada dasarnya upaya memperbaiki sistem logistik di Indonesia sudah dilakukan sejak Perpres Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Sistem Logistik Nasional. Aturan tersebut menurut Darmin menjadi panduan bagi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam membangun sistem logistik.
Setelah melakukan pertemuan dengan pelaku usaha logistik hari ini (6/2), Darmin mengharapkan dapat menata dan mengembangkan sistem logistik agar dapat berjalan optimal. Darmin menginginkan pelaku logistik nasional dapat meningkatkan variasi layanan sehingga dapat menghasilkan efisiensi yang optimal.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Hanafi mendukung apa yang dilakukan pemerintah saat ini untuk menyusus sistem logistik nasional. Yukki mengatakan beberapa hal penting yang berpengaruh yaitu infrastruktur dan digitalisasi.
Yukki menegaskan ALFI juga akan mendorong meningkatkan posisi logistik Indonesia lebih baik. “Kami mendorong posisi Indonesia lima tahun ke depan masuk 30 besar Logistics perfomance Index,” tutur Yukki.