Rabu 06 Feb 2019 17:44 WIB

Alasan Nidji Pilih Ubay Jadi Penerus Giring

Penampilan perdana Nidji bersama Ubay rencananya akan berlangsung dalam Love Fest.

Grup band Nidji.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Grup band Nidji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup band Nidji memperkenalkan Muhammad Yusuf Nur Ubay sebagai vokalis. Ubay menggantikan posisi Giring Ganesha.

"Masih seperti mimpi. Saya sangat bersyukur," kata Ubay, yang baru empat hari bergabung dengan Nidji, saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (6/2).

Ubay terpilih melalui audisi yang diadakan sejak Desember lalu. Dia menyisihkan sembilan penyanyi lain yang juga tertarik untuk bergabung dengan Nidji.

Ubay (22 tahun), asal Magelang, pernah mengikuti ajang Indonesian Idol pada 2014. Laki-laki yang piawai main saksofon ini memutuskan melepas kariernya sebagai penyanyi solo karena ingin mencoba pengalaman baru dengan bergabung bersama Nidji.

Nidji rupanya memiliki alasan khusus memilih vokalis baru yang memiliki karakter berbeda dengan Giring. Mereka ingin mengeksplorasi musikalitas dan melakukan hal-hal baru. Nidji merasa cita-cita baru itu dapat diwujudkan melalui vokalis yang berlainan karakter.

"Ubay bisa mewakili warna baru dari Nidji yang sekarang," kata Rama, gitaris Nidji.

Nidji lebih suka menyebut Ubay sebagai penerus Giring, bukan pengganti, karena Nidji akan tetap ada untuk melakukan hal-hal yang baru. Mereka tidak begitu memusingkan tanggapan orang lain mengenai perubahan vokalis ini. Rama menyadari pasti akan ada yang membandingkan Nidji baru dengan yang lama, termasuk vokalisnya.

"Kami akan buktikan lewat karya," kata dia.

Penampilan Nidji perdana dengan vokalis baru rencananya akan berlangsung pada 8 Februari dalam acara Love Fest. Penampilan itu juga akan menjadi yang terakhir mereka sepanggung dengan Giring.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement