REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak menjadi kelompok yang rentan terkena Demam Berdarah Dengue (DBD). Terkait hal ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau agar orang tua harus mengenali gejala dini dari infeksi virus tersebut.
"Orang tua harus mengenal tanda dini dari infeksi virus DBD yaitu demam tinggi yang tiba-tiba. Misalnya anaknya di pagi mau sekolah baik-baik saja, eh pulang lalu demam panas sekali. Itu yang namanya demam mendadak tinggi seperti itu," kata Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI, Anggraini Alam, Rabu (6/2).
Anggraini menambahkan, demam akan terjadi terus menerus meskipun sudah diberikan obat penurun panas. Demam mungkin akan turun sebentar namun sekitar dua jam kemudian suhu tubuh anak kembali meningkat. "Dan kelihatannya mukanya itu kemerahan dan badannya pegal-pegal," kata dia menjelaskan.
Ia mengatakan, apabila terjadi ciri tersebut maka harus segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Ia berpesan agar jangan membawa ke dokter saja tapi harus tempat yang memiliki perawatan medis seperti rumah sakit dan puskesmas.
Selain itu, ia menambahkan apabila panas anak turun maka jangan lengah. Turunnya suhu tubuh ini bisa berarti anak kembali sehat namun hal terburuk juga bisa menunjukan bahwa anak berada pada fase DBD yang kritis.
"Atau demamnya turun disertai dengan tangannya dingin," kata Anggraini.
Ciri lain, ia menyebutkan tiba-tiba keluar darah pada hidung anak (mimisan), mual dan muntah, atau nyeri pada perut. Anak yang tiba-tiba kejang dan kesadarannya menurun juga menjadi ciri lain anak terserang virus DBD.