REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat serius dalam memerangi kemiskinan dan ketimpangan di tengah masyarakat. Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, komitmen Presiden Jokowi ditunjukan dengan peningkatan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 2,79 juta KPM pada 2014 menjadi 10 juta KPM sejak tahun 2018, dan akan menjadi 15,6 juta KPM pada 2020.
Menurut Agus, capaian itu sangat membanggakan. "Ini menunjukan komitmen yang kuat Presiden Jokowi untuk memerangi kemiskinan. Terbukti survei BPS kemarin angka kemiskinan menurun dari 9,8 persen menjadi 9,66 persen," kata Mensos saat pencairan PKH di Kota Makasar, Rabu (6/2).
Dalam penyaluran ini, Agus didampingi Wali Kota Makassar M Hamdan Pomanto, Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat, Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kemensos Nur Pujianto, Sekeretaris Ditjen PFM Kemensos MO Royani, dan Staf Khusus Mensos dan Staf Ahli Mensos.
Rekapitulasi penyaluran di Kota Makassar tahap satu berjumlah Rp 30,329 miliar untik 22.793 KPM. Agus menambahkan kenaikan jumlah KPM juga didukung kenaikan anggaran dari Rp 5,6 triliun pada 2014 menjadi Rp 19,4 triliun pada 2018, dan meningkat menjadi Rp 34,4 triliun pada 2019.
"Untuk tahap satu tahun 2019 ini saja, pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial PKH sebesar Rp 12,2 triliun," kata Agus.
Tidak hanya menambah jumlah anggaran, menurut Agus, pemerintah juga mendorong KPM untuk bisa meningkatkan perekonomian mereka dengan memberikan berbagai pelatihan wirausaha dan pengelolaan keuangan keluarga. Untuk itu, Kemensos juga meningkatkan SDM PKH.