REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, mengklarifikasi kabar bohong yang menyebut pembagian sertifikat tanah oleh Presiden Jokowi di Tangerang Selatan, sepi dari peserta. Ia menyebut warga yang datang mencapai ribuan orang.
"Saya klarifikasi kemarin berita hoaks dan fitnah yang terjadi. Pada intinya mereka menyampaikan dan menyebarkan isu orang yang hadir dalam pemberian sertifikat tanah oleh Pak Presiden itu sepi dan kosong. Padahal, saya saksi mata dan langsung menyaksikan jumlah yang hadir di atas 23 ribu orang," ucapnya dalam acara Rabu Hijrah di The Radiant Center, Jalan H. Abdul Gani, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Rabu ( 6/2).
Airin berkata, warga Tangerang Selatan paling banyak se-Indonesia. Karena itu kursi yang disiapkan berjumlah puluhan ribu.
"Kedekatan hubungan kami yang baik dengan menteri ATR (Agraria dan Tata Ruang) dan Presiden, membuat masyarakat Tangerang Selatan diberikan kuota 40 ribu seritifikat," ujarnya.
Ia berkata, terdapat dampak positif dan negatif terhadap teknologi yang berkembang pesat. Sisi positifnya dapat berkomunikasi secara mudah dan sisi negatifnya tersebarnya berita bohong atau hoaks.
Airin sendiri mengaku juga pernah menghadapi hoaks isu agama. Airin bertemu dengan jaringan guru ngaji.
"Islam Nusantara itu nanti kalau meninggal bukan pakai kain kafan melainkan memakai baju batik dan adzan menggunakan bahasa Indonesia," ucapnya.
Sebagai umat Muslim, ia berkata ada sesuatu yang salah dan harus diluruskan tentang keagamaan. "Jangan sampai hoaks dan fitnah memecahbelahkan masyarakat," ucapnya.
Karena itu, Airin mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan berita yang tidak benar. Terutama, pada generasi muda yang harus menyebarkan sesuatu kebaikan.