Kamis 07 Feb 2019 14:31 WIB

Aplikasi KAI Telah Diakses 45.334 Pengguna

Pembelian Tiket KA Lokal via aplikasi KAI Access diperpanjang waktu pembeliannya.

Penumpang melihat jadwal perjalanan kereta api di Stasiun Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/7).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Penumpang melihat jadwal perjalanan kereta api di Stasiun Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Aplikasi pembelian tekat KAI Access mendapat respons positif dari para pengguna kereja. Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Joni Martinus mengatakan hingga Januari 2019, ada 45.334 penumpang yang telah menggunakan layanan ini.

"Sampai dengan Januari 2019 ini sebanyak 45.334 penumpang telah melakukan pembelian tiket KA lokal melalui KAI Access," ujar Joni kepada wartawan, Kamis (7/2).

Menurut Joni, penggunaan KAI Access ini terus meningkat. Bahkan, rata-rata pertumbuhannya mencapai 217 persen per bulan. KAI, akan terus melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat agar KAI Access menjadi pilihan utama dalam pemesanan tiket KA lokal di Daop 2 Bandung.

Sebab, kata dia, tak sedikit keuntungan yang bisa didapat ketika melakukan pemesanan tiket KA termasuk KA lokal. Selain kemudahan akses dan waktu, untuk melakukan proses boarding pun, calon penumpang cukup menunjukkan e-tiket (bukti transaksi) aplikasi KAI Access di ponsel pintar mereka dengan membuka menu My Trips lantas memilih halaman Local Trains.

Selain itu, untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, pembelian Tiket KA Lokal di Daop 2 Bandung via aplikasi KAI Access diperpanjang waktu pembeliannya. Menurut Joni, sebelumnya pembelin tiket hanya bisa dilakukan tiga jam sebelum jadwal keberangkatan KA. Namun, kini menjadi sejak pukul 00.00 WIB pada hari keberangkatan hingga sesaat sebelum jadwal keberangkatan.

Sejak Oktober 2018, KAI telah meluncurkan fitur pembelian KA Lokal via KAI Access untuk KA Lokal Bandung Raya (Padalarang-Cicalengka PP) dan KA Cibatuan (Purwakarta-Cibatu PP). Ternyata, minat masyarakat akan layanan tersebut sangat baik.

Terkait KA Pangandaran, menurut Joni, sejak diluncurkan pada 2 Januari 2019, KA Pangandaran (Gambir-Bandung-Banjar pp) terus menjadi andalan masyarakat untuk menjangkau wilayah Jawa Barat bagian selatan. Sampai dengan 30 Januari, KA Pangandaran telah mengangkut 98.549 penumpang.

"Rata-rata okupansi per hari mencapai 160 persen dari kapasitas tempat duduk," katanya.

Untuk melayani lebih banyak penumpang, kata dia, KAI memperpanjang masa promo KA Pangandaran yang sebelumnya hanya sampai 1 Februari 2019 menjadi hingga 28 Februari 2019. Adapun detail promonya, kata dia, yakni KA Gambir-Banjar (PP), Kelas Eksekutif Rp 160 ribu dan Kelas Ekonomi Premium Rp 110 ribu (Setara dengan Tarif Argo Parahyangan, Bandung-Gambir (PP).

"Pemesanan dapat dilakukan mulai H-30 di KAI Access, Web KAI, dan seluruh channel penjualan resmi KAI lainnya," katanya. Perpanjangan promo layanan KA Pangandaran ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat bahwa kereta api sebagai alternatif pilihan transportasi yang mengurangi kemacetan di Jalan raya.

Berkaitan dengan diberlakukannya pemesanan tiket promo secara go show khusus untuk rute Bandung-Banjar, Joni menyatakan bahwa berdasarkan hasil evaluasi pada promo tahap pertama, banyak penumpang yang melakukan pemesanan namun tidak berangkat dan tidak melakukan pembatalan. Akibatnya, secara pemesanan online sudah penuh, namun saat keberangkatan, masih banyak tempat duduk yang  kosong.

"Sehingga banyak masyarakat yang benar-benar membutuhkan perjalanan menggunakan KA Pangandaran tidak bisa berangkat," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement