REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengalami kegempaan vulkanik. Sebanyak tiga kali kegempaan vulkanik terjadi sepanjang pengamatan Kamis (7/2) pagi hingga siang.
Menurut PVMBG, dalam rilis laporan aktivitas gunung api disampaikan Deny Mardiono AMd, Staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, diterima di Bandarlampung, pada periode pengamatan 7 Februari 2019, pukul 06.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB, mengalami kegempaan vulkanik dalam sebanyak tiga kali. Yaitu amplitudo 6-11 mm, S-P 0,8-1,5 detik, durasi 5-6 detik.
Gunung api di dalam laut dengan ketinggian puncaknya saat ini 110 meter dari permukaan laut (mdpl) ini. Secara visual kondisi gunung jelas hingga kabut 0-III.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah dan ombak laut tenang. Kondisi cuaca cerah, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 25-29 derajat Celsius, kelembapan udara 0-0 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga), dan direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.