REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Kemaritiman Nasional membutuhkan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Termasuk di antaranya TNI AL, yang memiliki peran dan tanggung jawab yang penting dan strategis dalam menjaga kedaulatan wilayah Indonesia.
Dihadapan Perwira Mahasiswa (Pasis) Seskoal Angkatan ke-57 tahun ajaran 2019, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyampaikan kuliah umum "Kebijakan Pembangunan Manusia Maritim dan Budaya Bahari Indonesia", di Gedung Samadikun, Seskoal, Cipulir Jakarta Selatan.
Pada kesempatan itu Menko Puan menjelaskan, lautan Indonesia mencapai 63 persen luas wilayah Indonesia. Daratan yang luasnya 37,5 persen wilayah Indonesia, tersebar di 17 ribu pulau. Atas dasar itu, pemerintah memprioritaskan pembangunan kemaritiman nasional.
Adapun agenda strategis dalam membangun kemaritiman Indonesia antara lain adalah membangun tol laut, mengamankan kekayaan laut, dan mengembangkan pariwisata maritim. Khusus kepada TNI AL, Menko Puan menegaskan TNI AL memiliki peran dan tanggung jawab yang penting dan strategis dalam menjaga kedaulatan wilayah Indonesia. Sehingga diharapkan dapat terus meningkatkan SDM yang profesional, sarana, prasarana, dan alutsista TNI AL yang kuat.
"Sebagai bangsa kepulauan, maka potensi Kemaritiman Indonesia perlu terus dikembangkan sebagai modal pembangunan yang akan mempercepat kemajuan Indonesia kedepan," ujar Puan seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (7/2). Dia berharap melalui Pendidikan Reguler Seskoal ini, dapat memperteguh komitmen pembangunan kemaritiman Indonesia ke depan yang lebih maju.
Hadir dalam Kuliah Umum di Seskoal, Danseskoal Laksda TNI Amarulla Octavian, Wadan Seskoal Laksma TNI Tatit Eko serta Seklern Seakoal Kolonel Laut Hardiko. Kuliah umum ini sendiri diikuti sebanyak 150 Pasis yang terdiri dari 138 Pasis TNI AL, 2 masing-masing TNI AD dan TNI AU serta para Pasis dari 8 negara sahabat yaitu Australia, India, Malaysia, Singapura, Pakistan, Korea Selatan, Jepang, dan Thailand. Termasuk 20 mahasiswa Program Seat In Seskoal yang berasal dari Perguruan Tinggi di Jakarta seperti Universitas Indonesia, Universitas Pertahanan, Universitas Mercu Buana dan Universitas lainnya.