REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis pembiayaan konsumer BNI Syariah sepanjang 2018 tercatat tumbuh 10,71 persen secara year on year. Total outstanding mencapai Rp 13,91 triliun.
"Alhamdulillah kinerja penyaluran pembiayaan konsumer 2018 secara outstanding mencapai Rp 13,91 triliun atau realisasinya mencapai 99 persen," kata Sekretaris Perusahaan BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari, Kamis (7/2).
Menurutnya, ekspansi bisnis konsumer masih didominasi oleh pembiayaan BNI Griya IB Hasanah yakni 91,77 persen. Diikuti oleh Fleksi IB Hasanah 6,3 persen, Cash Collateral Financing 1,93 persen dan Oto IB Hasanah 1,73 persen.
Di tahun 2019, komponen konsumer yang menjadi fokus utama tetap di pembiayaan Griya dan Fleksi. Sejumlah strategi telah dipersiapkan untuk menghadapi tahun volatil 2019.
Seperti fokus pada segmen nasabah berpendapatan tetap, juga sinergi dengan BNI Induk dalam hal kerjasama dengan stakeholders. Selain itu melakukan optimalisasi nasabah exsisting BNI Syariah melalui bisnis supply chain model.
"BNI Syariah juga akan melakukan pengembangan fitur produk dan pemasaran, pengembangan produknya yakni griya FLPP," kata Rima.
Fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) merupakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang disubsidi oleh pemerintah. Program FLPP dilaksanakan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sejumlah izin telah dipersiapkan termasuk sistem dan mengajukan izin kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).