Kamis 07 Feb 2019 21:05 WIB

Disnaktan Bandar Lampung Teliti Ayam Warga Mati Massal

Belum terdeteksi penyebaran virus flu burung atau avian influenza (AI)

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang peternak ayam potong menunjukkan unggas yang mati karena terserang penyakit (ilustrasi)
Foto: dok. Istimewa
Seorang peternak ayam potong menunjukkan unggas yang mati karena terserang penyakit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Dinas Peternakan dan Pertanian (Disnaktan) Kota Bandar Lampung meninjau lokasi matinya puluhan ayam di Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung, Kamis (7/2). Tim dokter hewan melakukan uji laboratorium dengan mengambil sampel ayam mati untuk mengetahui penyebab matinya puluhan ayam tersebut.

Menurut Kepala Disnaktan Kota Bandar Lampung Agustini, pemeriksaan dan pengambilan sampel di lokasi kejadian dilakukan tim. “Hasilnya masih menunggu uji laboratorium,” kata Agustini kepada wartawan di Bandar Lampung, Kamis (7/2).

Belum bisa diketahui penyebab puluhan ayam warga mati mendadak beberapa waktu lalu, apakah terdeteksi adanya penyebaran virus flu burung atau avian influenza (AI). Tim Disnaktan Bandar Lampung, setelah melakukan pemeriksaan, langsung membakar ayam yang mati agar virusnya tidak menular ke tempat lain.

Agustini berharap pemilik atau peternak ayam segera melakukan penyemprotan untuk menangkal virus tersebut di kandang-kandang. Selain itu, tim juga memberikan sosialisasi kepada warga terutama peternak ayam bila terjadi ayam mati massal. Segera dibuat lubang dan dibakar, agar penyakitnya tidak menyebar ke unggas lainnya.

Berdasarkan keterangan warga di Campang Jaya, ayam warga banyak yang mati setiap harinya tiga sampai empat ayam. Kejadian tersebut mengejutkan pemilik ternak, karena setiap hari selalu ada yang mati mendadak tanpa melalui sakit terlebih dahulu.

“Ayam kami banyak yang mati mendadak. Sebelumnya tidak pernah terjadi,” tutur Ida, warga Campang Jaya, Sukabumi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement