REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengapresiasi keseriusan 11 kandidat calon hakim Mahkamah Konstitusi (MK) selama uji kelayakan dan kepatuhan digelar pada 6-7 Februari 2019. Ia menganggap tantangan dan tugas MK di tahun pemilu ini cukup, lantaran harus menjaga kemungkinan sengeketa pemilu.
Terkait hal itu Aboe berpesan agar hakim MK terpilih nantinya bisa mengawal pemilu 2019 dengan baik dan menyesuaikan diri dengan cepat. "Nantinya sebagai hakim MK tentunya harus selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara diatas segalanya. Mereka harus mampu menjalankan tugas sebagai the guardian of the constitution," kata Aboe dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (7/2).
Selain itu dirinya juga berpesan hakim MK terpilih harus menjaga integritasnya dalam menjalankan tugas dengan profesional, independen, non partisan. Sehingga mampu memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.
"Siapapun yang hari ini terpilih adalah putera terbaik bangsa, yang tentunya harus menjaga amanah dengan baik," ungkapnya.
Ia juga menyayangkan masih adanya kandidat yang belum Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Namun ia meyakini bahwa masyarakat bisa menilai kepatuhan mereka terhadap aturan hukum.
"Komisi III telah menjalankan tugas secara optimal untuk melakukan proses seleksi calon hakim MK. Berbagai tahapan seleksi telah dilaksanakan untuk menjaga kualitas dari hakim MK yang terpilih," imbuhnya.
Komisi III DPR menggelar uji kelayakan dan kepatuhan sejak kemarin Rabu (6/2) hingga hari ini Kamis (7/2). Sejumlah nama-nama kandidat calon hakim MK tersebut diantaranya Daftar calon Hakim Konstitusi yang mengikuti fit and proper test adalah sebagai berikut: Hesti Armiwulan Sochmawardiah, Aidul Fitriciads Azhari, Bahrul Ilmi Yakup, M Galang Asmara, Wahiduddin Adams, Refly Harun, Aswanto, Ichsan Anwary, Askari Razak, Umbu Rauta, Sugianto.
Baca juga: Serangan Jokowi
Baca juga: Laporan Terkait Propaganda Rusia Ditolak Polisi