REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kompetisi basket tertinggi di Indonesia atau Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2018/2019 seri ketujuh akan dimulai siang hari ini WIB. GOR Bima Sakti, Malang, Jawa Timur, dipercaya menjadi tuan rumah.
Hingga kini, Stapac Jakarta masih menguasai klasemen. Tidak hanya di Divisi Putih, secara keseluruhan, tim yang dilatih Giedrius Zibenas tersebut mantap di puncak.
Stapac akan memastikan status juara Divisi Putih jika di Malang nanti mampu menyapu bersih kemenangan. Namun, untuk mendapatkan hasil tersebut, langkah Stapac tidaklah mudah. Pasalnya, pada hari kedua seri ketujuh, Sabtu (9/2), Stapac ditunggu oleh pemuncak Divisi Merah, NSH Jakarta.
Kekuatan Stapac memang benar-benar akan diuji di Malang. Selain harus melahap laga reguler sesuai jadwal, Stapac juga masih harus menuntaskan pertandingan yang tersisa dari seri sebelumnya.
Laga super big match Divisi Putih, pada seri keenam Surabaya, antara Stapac Jakarta dan Pelita Jaya Jakarta, pada pekan lalu dihentikan saat kuarter pertama tersisa 54,24 detik. Bocornya GOR Pacific membuat lapangan tak mungkin digunakan. Kala itu Pelita Jaya Jakarta tengah memimpin 18-13.
Jadwal IBL Seri Malang. DOK IBL Twitter
Asisten pelatih Stapac Jakarta, AF Rinaldo, menyatakan, timnya sudah melakukan persiapan seperti biasa. “Persiapan rutin yang kami lakukan evaluasi last game di Surabaya. Kami berlatih di Kota Malang setibanya langsung dari Surabaya," kata dia ketika dihubungi Republika, kemarin.
Inal, sapaan akrab AF Rinaldo, sadar Stapac akan melalui seri yang berat. Menurut dia, melakoni laga lanjutan yang belum tuntas merupakan pengalaman baru bagi Stapac. "Mungkin ini juga hal baru bagi lawan makanya nanti warming up harus dilakukan maksimal. Apalagi, kita memulai dalam posisi tertinggal, jadi harus cepat panas,” ujar dia.
Inal memastikan kondisi pemain Stapac siap tempur. "Kita memang terus melakukan rotasi untuk menjaga kebugaran pemain,” ujar dia.
Ketika Stapac tengah berjuang mengamankan puncak klasemen Divisi Putih, beda halnya dengan juara musim lalu, Satria Muda (SM) Pertamina Jakarta. Tim yang dilatih Youbel Sondakh tersebut sempat terseok-seok di dasar klasemen Divisi Merah. Kini, SM perlahan mulai menanjak di posisi kedua, membuntuti NSH Jakarta.
SM berhasil meraup tiga kemenangan beruntun pada seri keenam. Youbel pun ingin seluruh laga pada seri ketujuh bisa diamankan. “Kita terus memburu peringkat nomor satu grup. Jadi, kita tak boleh lengah lagi,” ujar Youbel.
Youbel memuji mental pemainnya yang mulai menyatu. Menurut dia, imbas dari baiknya mental tersebut membuat kekompakan permainan pun terus terjaga dari pertandingan ke pertandingan. "Namun, memang pertahanan kami masih belum konsisten. Jadi, pertahanan yang masih menjadi perhatian untuk bisa tampil lebih baik lagi," kata dia.
Selain terkait pertahanan, Youbel juga sedang fokus membangkitkan kepercayaan diri pemain lokal. Youbel mengatakan, kontribusi pemain lokal di skuatnya belum maksimal. “Ada beberapa pemain lokal yang sudah mulai naik performanya. Namun, ada juga yang masih stagnan. Kita akan terus dorong mereka untuk memberikan yang terbaik untuk tim," ujar dia.
Di Malang, SM Pertamina juga akan mendapatkan kesempatan menjajal tim nasional basket Indonesia kelompok umur 18 tahun. Menurut Youbel, laga tersebut tidak hanya berguna untuk membantu program tim nasional. Lebih dri itu, dia menyebut, laga itu juga akan menjadi kesempatan bagi SM Pertamina untuk memberikan peluang kepada pemain muda unjuk gigi.
“Laga melawan tim naisonal merupakan pengalaman bagus untuk kedua tim. Kita bantu program timnas dan SM Pertamina juga mendapat tambahan jumlah pertandingan yang baik buat kita juga," ujar dia.
Harga tiket IBL Seri Malang. DOK IB Twitter
Operator pelaksana IBL Pertamax 2018/2019 berjanji membenahi sejumlah kekurangan menjelang gelaran seri ketujuh. IBL seri keenam di GOR Pacific, Surabaya, pekan lalu memang berjalan kurang maksimal.
Faktor cuaca hujan lebat disertai angin kencang membuat kebocoran di sejumlah titik muncul. Hal tersebut mengganggu jalannya sejumlah pertandingan. Bahkan, tiga laga harus ditunda demi kenyamanan dan keamanan pemain.
Direktur IBL Hasan Gozali menyatakan, untuk di Malang nanti, persiapan sudah maksimal. Teknis antisipasi atap bocor juga sudah dilakukan. “Kita telah mengirim staf IBL dan juga perwakilan wasit ke GOR Bima Sakti, Malang, untuk memeriksa. Kebetulan saat tim IBL dan wasit datang sedang turun hujan yang cukup lebat. Ada kebocoran, tetapi tidak di atas lapangan," kata Hasan kepada Republika.