REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo berpendapat, media massa memiliki peranan penting dalam mewujudkan terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya di Jawa Timur. Pria yang akrab disapa Pakdhe Karwo itu pun mengaku, di Jawa Timur, perkembangan media massanya sudah cukup baik.
"Peranan media massa sangat besar peranannya terhadap perwujudan kesejahteraan masyarakat. Daerah kami memang terpencil, tetapi media massa di Jawa timur itu sudah sangat bagus sekali. Contohnya kalau tidak bagus ya dikritik, dan kalau bagus ditepuk tangani," kata Soekarwo dalam acara Convensi Nasional Media Massa, dalam rangkaian peringatan HPN 2019, yang digelar di Sheraton Hotel Surabaya, Jumat (8/2).
Pakde Karwo melanjutkan, bagusnya media massa di provinsi yang dipimpinnya, telah menjadikan masyakat Jawa Timur semakin terbuka pemikirannya. Selain itu, kata dia, media massa di Jatim juga diakuinya semakin membuat masyarakat lebih demokratis dalam bermasyarakat.
"Dalam pengalaman kami selama 10 tahun belakangan ini, DPRD dalam mengambil keputusan itu tidak pernah sekalipun menggunakan voting," kata Soekarwo.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengingatkan agar industri media, terutama media cetak, untuk tidak mengkhawatirkan digitalisasi yang terus berkembang seiring perkembangan zaman. Dia meyakini, industri media bisa terus bertahan, meskipun era digitalisasi terus berkembang.
Namun demikian, kata dia, ada syarat yang harus dipenuhi agar industri media tersebut bisa terbus bertahan di tengah gempuran kemajuan digital. Kunci yang dimaksud adalah inovasi dalam bidang konten yang disajikan. Agar inovasi tersebut bisa dilakukan, menurutnya industri media memerlukan sumber daya manusia tangguh, dan profesional.
"Dalam industri media, pers, pemberitaan, yang ada saat ini, kuncinya adalah konten. Konten itu bergantung pada kemampuan sumber daya manusia, kuncinya adalah profesionalisme," kata Rudiantara.