REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sebuah pameran tentang miniatur manuskrip Islam dan bergambar dibuka di Riyadh, Arab Saudi. Pameran yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Studi Islam Raja Faisal (KFCIRS) itu menampilkan beberapa contoh manuskrip langka dan kuno.
Pameran ini bertajuk "Wahj: Adornment of the Page". Direktur penelitian KFCIRS, Pangeran Abdullah bin Khaled, mengatakan lembaganya kaya dengan sejumlah manuskrip sejarah yang tak ternilai yang tidak dapat ditemukan di mana pun di dunia.
"Pameran ini menampilkan manuskrip dekoratif, khususnya. Kami menyambut semua pengunjung ke pameran, yang akan dibuka selama enam bulan ini," kata Pangeran Abdullah bin Khaled, dilansir di Arab News, Jumat (8/2).
Acara pameran tersebut sebenarnya telah dibuka secara resmi pada Rabu lalu oleh Ketua KFCIRS, Pangeran Turki Al-Faisal, dan Menteri Kebudayaan Saudi Pangeran Bader bin Abdullah. Pameran itu menampilkan berbagai manuskrip Islam berukir, termasuk contoh kuno dan langka. Sehingga, acara itu akan memberikan wawasan dalam seni dan kaligrafi Islam.
Setidaknya ada 60 pameran yang menampilkan manuskrip bergambar serta berbagai bentuk kaligrafi dari berbagai abad dan dinasti. Benda-benda itu hanya pilihan kecil dari 60.000 manuskrip berharga dan bersejarah yang disimpan oleh KFCIRS. Semua koleksi manuskrip internasional dan karya peninggalan yang langka itu dianggap sebagai yang terbesar di dunia.
Seni menghias dan menyepuh naskah berkembang di dunia Islam pada abad pertengahan. King Faisal Centre adalah salah satu organisasi terpenting yang terlibat dalam melestarikan dan menampilkan naskah Arab dan Islam asli yang langka dan unik.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyoroti warisan Islam dan seni Arab, seiring dengan kontribusi peradaban Islam untuk sains, budaya dan seni. Pameran ini akan dibuka untuk umum selama enam bulan ke depan, dari pukul 10.00 hingga 22.00 waktu setempat.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement