Jumat 08 Feb 2019 17:48 WIB

Pelajar Purwakarta Kumpulkan Beras untuk Keluarga Miskin

Keluarga miskin akan menerima lima kilo kantong beras.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Pelajar SD dan SMP di Kabupaten Purwakarta, kumpulkan beras kasih sayang setiap sepekan sekali. Beras tersebut, dibagikan bagi pelajar maupum warga yang tidak mampu.
Foto: dok. Disdik Purwakarta
Pelajar SD dan SMP di Kabupaten Purwakarta, kumpulkan beras kasih sayang setiap sepekan sekali. Beras tersebut, dibagikan bagi pelajar maupum warga yang tidak mampu.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ribuan pelajar SD dan SMP di Kabupaten Purwakarta, kumpulkan beras untuk diberikan kepada keluarga miskin (gakin). Pengumpulan beras tersebut, merupakan salah satu program aplikasi kasih sayang terhadap sesama.

Pada pekan ini, terkumpul sedikitnya 6,8 ton beras yang langsung didistribusikan bagi 2.259 penerima. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengatakan, setiap hari Kamis ada program 'Kemis welas asih' khsusus bagi siswa mampu.

Setiap Kamis, para siswa ini menbawa beras dari rumahnya, untuk dikumpulkan di sekolah. Setelah terkumpul, beras tersebut kemudian dibagikan ke pelajar kurang mampu atau warga gakin yang tinggal di sekitar lingkungan sekolah.

"Rata-rata, siswa ini membawa berasnya satu gelas. Tapi, ada juga yang lebih, tergantung dari keikhlasan masing-masing," ujar Purwanto, kepada Republika.co.id, Jumat (8/2).

Program ini, digulirkan sejak tahun kemarin. Tujuannya, untuk membangun rasa kepedulian antara siswa terhadap nasib temannya atau warga di lingkungannya. Dengan cara ini, sejak dini mereka diajarkan untuk berbagi dengan sesamanya.

photo
Pelajar SD dan SMP di Kabupaten Purwakarta, kumpulkan beras kasih sayang setiap sepekan sekali. Beras tersebut, dibagikan bagi pelajar maupum warga yang tidak mampu.

Beras yang terkumpul ini, lanjut Purwanto, kemudian di kemas dalam kantong plastik. Masing-masing, menerima beras kasih sayang itu sebanyak lima kilogram.

Untuk penerimanya, lanjut Purwanto, siswa dan sekolah yang menyurveinya. Jadi, setelah beras itu terkumpul, para siswa ini berpencar untuk langsung mendistribusikan beras tersebut.

"Kalau, ada temannya yang tak mampu, maka pelajar itu yang berhak menerima beras kasis sayang tersebut. Jika, berasnya masih banyak, maka dibagikan ke warga miskin di sekitaran lingkungan sekolah," ujarnya.

Purwanto berharap, dengan program ini sedikitnya bisa meringankan beban keluarga tak mampu. Apalagi, mereka akan menerima beras itu setiap sepekan sekali.

Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan BAZ Purwakarta, supaya bisa masuk pencatatan infaq dan sodakoh siswa setiap bulannya. Apalagi, potensi beras yang terkumpul setiap bulannya ini minimal 27,2 ton.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement