Jumat 08 Feb 2019 18:25 WIB

Sektor Maritim Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Pengembangan udang Vaname saja dapat memberikan keuntungan Rp 10 juta per bulan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Presiden Jokowi meninjau panen udang vaname di Muara Gembong, Bekasi, Rabu (30/1).
Foto: Sapto Andika Candra/Republika
Presiden Jokowi meninjau panen udang vaname di Muara Gembong, Bekasi, Rabu (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kontributor yang paling potensial untuk dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari 5,17 persen menjadi tujuh persen adalah pada sektor pembangunan ekonomi maritim.  Pengamat Kemaritiman, Rokhmin Dahuri menilai Indonesia memiliki potensi ekonomi maritim yang besar.

Rokhmin menyebutkan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.504 pulau dan 108.000 km garis pantai dan tiga perempat wilayahnya berupa laut. Ia menjelaskan potensi inilah yang perlu digali ke depannya. 

Rokhmin mengatakan dari sektor ekonomi maritim Indonesia meliputi 11 sektor, yang mana potensi nilai ekonomi dari kesebelas sektor tersebut mencapai sekitar 1,5 triliun dolar AS per tahun atau 1,5 kali PDB. Potensi lapangan kerja dari sektor ini mencapai 45 juta orang atau 35 persen total angkatan kerja.

Baca juga, Presiden Nilai Peluang Usaha Udang Perlu Digarap Serius

“Jika Indonesia mampu mengembangkan 500 ribu hektare tambak udang Vaname dengan produktivitas rata-rata 40 ton per hektare per tahun, maka dapat menghasilkan 20 juta ton atau 20 miliar kg udang setiap tahunnya” ujarnya, Jumat (8/2).

Dengan harga udang saat ini 5 dolar AS per kilogram, Rokhmin mengatakan nilai ekonomi langsungnya sebesar 100 miliar dolar AS per tahun. Nilai ini setara 20 persen dari PDB dengan keuntungan rata-rata Rp 10 juta per hektare per bulan.

“Jika mulai tahun 2020 hingga 2024 Indonesia membuka usaha 100 ribu tambak udang Vaname setiap tahunnya, maka dari sektor ini dapat menyumbangkan dua persen pertumbuhan ekonomi per tahun,” kata Rokhmin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement