Sabtu 09 Feb 2019 01:15 WIB

Menteri Rini Tekankan Pentingnya Ketersediaan Pupuk

Pupuk Indonesia diharapkan menurunkan harga pupuk.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Menteri BUMN Rini Soemarno mengunjungi Gudang Lini III PT Pupuk Indonesia di Cianjur, Jumat, (8/2).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri BUMN Rini Soemarno mengunjungi Gudang Lini III PT Pupuk Indonesia di Cianjur, Jumat, (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menekankan, pupuk harus tersedia saat para petani butuh. Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Maka ia mengaku senang, ketika PT Pupuk Indonesia menyatakan stok lebih dari cukup. "Kebutuhan pupuk di Jawa Barat untuk masa tanam butuh sekitar 38 ribu ton, sekarang stok yang tersedia 120 ribu ton. Alhamdulillah para petani bisa dapatkan pupuknya pas mau tanam," ujar Rini dalam kunjungannya ke Gudang Lini III Pasar Hayam Cianjur PT Pupuk Indonesia, Jumat, (8/2).

Dirinya pun menyatakan produksi pupuk sudah sangat bagus. "Jadi kalau ada yang suka teriak pupuk nggak tersedia. Perlu dipahami memang ada dua tipe pupuk, satu pupuk subsidi, satu lagi pupuk nonsubsidi," tutur Rini. 

Ia menjelaskan, subsidi diberikan pemerintah karena biaya produksi pupuk per kilogram (kg) bisa mencapai Rp 4.500. Dengan adanya subsidi, masyarakat bisa membelinya dengan harga Rp 1.800 per kg. 

Bahan baku pupuk yakni gas, kata dia, memang mahal. Maka pemerintah memberikan subsidi harga sebesar Rp 2.700 per produksi per kilogram. 

"Petani bilang, masih butuh banyak lagi pupuk subsidi. Tapi, kalau jumlah nilai subsidi segitu otomatis jumlah pupuk nggak bisa nambah. Kecuali, bagamana saya dorong pupuk Indonesia untuk mengurangkan biaya produksi," kata Rini.

Dirinya berharap, Pupuk Indonesia bisa mengurangi harga produksinya dari Rp 4.500 menjadi Rp 4.000 per kg. "Sehingga misal harganya berkurang kan jumlah pupuk yang disubsidi bertambah banyak tanpa negara menambah uang subsidi. Ini tugas Pupuk Indonesia," ujar Rini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement