REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Musa Jairani mengatakan terdapat 30 persen pengiriman logistik pemilu di daerah itu melewati jalur ekstrem, baik jalur darat maupun air.
"Setelah kita memetakan, dari 122 desa yang tersebar di seluruh kecamatan di kabupaten Bengkayang, sekitar 30 persen daerah jalur tranportasi ekstrem. Itu tentu akan menjadi tantangan berat dalam proses pengiriman logistik pemilu 2019," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (9/2).
Ia memastikan kotak suara khusus yang terbuat dari kardus tidak basah di jalur tersulit tersebut. KPU sudah menyiapkan kantong plastik.
"Untuk kesiapan logistik pemilu 2019, KPU sudah memastikan seluruh pengepakan kelengkapan logistik ke dalam kotak suara kardus di antaranya seperti tinta, sampul, dan alat coblos, siap didistribusikan. Nanti dilindungi dengan plastik," ujar dia.
Musa menyebutkan akan ada pendistribusian logistik lebih awal dengan sasaran daerah tersulit dan jalur tranportasi ekstrem. "Kalau daerah sulit distribusi seperti di Kecamatan Siding, Kecamatan Suti Semarang, Kecamatan Lembah Bawang, juga ada di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, daerah Pulau Kabung dan Pulau Lumukutan yang dilalui jalur air," ujarnya.
Menurutnya, dalam tahapan pendistribusian logistik ke jalur tersulit akan di kawal ketat aparat TNI dan Polri hingga ke lokasi. "Tentu dalam pendistribusian dikawal ketat pihak berwajib dari TNI dan Polri. Hal itu untuk memastikan logistik tetap aman hingga nanti usai perekapan suara," ujar dia.
Ia berharap semua pihak terus mendukung proses pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Menurutnya, partisiapasi dan dukungan semua pihak dalam menyukseskan Pemilu sangat penting.
"Terpenting lagi mari bersama menjaga keamanan dan ketertiban menjelang dan saat pemilihan. Mari kita laksanakan Pemilu ini dengan riang gembira. Dukungan semua pihak sangat diharapakan. Hindari perpecahan antara pendukung dan jangan menebar kebencian serta hoaks," kata dia.