Sabtu 09 Feb 2019 15:09 WIB

Trump dan Kim akan Bertemu pada 27 Februari

Keduanya akan bertemu di Hanoi, Vietnam.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Bom Nuklir
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Bom Nuklir

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengonfirmasi tanggal dan tempat pertemuan keduanya dengan pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Mereka akan bertemu di Hanoi, Vietnam, pada 27 dan 28 Februari.

Hal itu diungkapkan Trump setelah perwakilan AS melakukan pembicaraan dengan para pejabat Korut. "Perwakilan saya baru saja meninggalkan Korut setelah pertemuan yang sangat produktif dan waktu serta tanggal KTT kedua yang disepakati dengan Kim Jong-un. Ini akan berlangsung di Hanoi, Vietnam, pada 27 & 28 Februari," kata Trump melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu (9/2).

Trump mengaku cukup menantikan pertemuannya dengan Kim. Dia pun berharap Kim dapat memajukan proses perdamaian antara kedua negara.

Dalam rangkaian cicitannya, Trump sempat memuji Kim. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Kim, Korut akan menjadi kekuatan ekonomi yang hebat. "Dia (Kim) mungkin mengejutkan beberapa orang, tapi dia tidak akan mengejutkan saya, karena saya telah mengenalnya dan sepenuhnya memahami betapa cakapnya dia," ujarnya.

Perwakilan khusus AS untuk Korut Stephen Biegun telah mengadakan perundingan selama tiga hari di Pyongyang untuk mempersiapkan KTT Trump-Kim. Pembicaraan berlangsung pada Rabu hingga Jumat lalu.

Menurut keterangan Departemen Luar Negeri AS, saat berada di Pyongyang Biegun bertemu Kim Hyok Chol. Mereka membahas tentang komitmen denuklirisasi yang telah dibuat Trump dan Kim dalam pertemuan pertamanya di Singapura. Biegun dan Kim Hyok Chol pun membahas tentang perdamaian Semenanjung Korea.

Baca juga: Rusia Siap Jalin Perjanjian Nuklir Baru dengan AS

Denuklirisasi Masih Jadi Pembahasan dalam Pertemuan AS-Korut

Menurut Biegun pembicaraannya di Korut berjalan sangat produktif. Dia pun menyatakan bahwa Trump sangat menantikan pertemuannya dengan Kim di Hanoi pada akhir Februari mendatang.

"Kami memiliki beberapa kerja keras yang harus dilakukan dengan Korut antara sekarang dan nanti. Saya yakin jika kedua belah pihak tetap berkomitmen, kita dapat membuat kemajuan nyata," kata Biegun saat berada di Korea Selatan (Korsel).

Trump dan Kim telah bertemu di Singapura pada Juni tahun lalu. Selain membahas tentang proses denuklirisasi, mereka pun mendiskusikan upaya untuk memajukan hubungan AS-Korut ke arah yang lebih damai.

Namun pertemuan di Singapura belum memberikan kemajuan signifikan dalam proses denuklirisasi. Hal itu disebabkan masih adanya perbedaan sikap antara AS dan Korut.

Korut menginginkan agar proses denukliriasi dilakukan secara bertahap dengan diiringi pencabutan sanksi. Namun AS berkukuh bahwa sanksi terhadap Pyongyang baru akan dicabut bila proses denuklirisasi telah rampung.

sumber : reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement