Ahad 10 Feb 2019 06:07 WIB

Putri Raja dan Pertaruhan Masa Depan Thailand

Keterlibatan Putri Ubolratna dalam politik bertentangan dengan tradisi nasional.

Red: Elba Damhuri
Putri Thailand Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi mencalonkan diri sebagai perdana menteri Thailand.
Foto: AP
Putri Thailand Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi mencalonkan diri sebagai perdana menteri Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rizki Jaramaya

Thai Raksa Chart Party, partai yang mendukung Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi untuk maju sebagai perdana menteri, membatalkan rencana kampanye dalam kontestasi pemilihan umum di Thailand. Pembatalan ini muncul setelah Raja Thailand Maha Vajiralongkorn menolak pencalonan kakak perempuannya sebagai perdana menteri.

"Thai Raksa Chart Party mematuhi perintah kerajaan. Saat ini kami harus menata ulang dan kami segera merilis pernyataan mengenai rencana masa depan kami," ujar partai tersebut dalam sebuah pernyataan kepada wartawan, Sabtu (9/2).

Penundaan kampanye tersebut muncul sehari setelah pengumuman Putri Ubolratana sebagai perdana menteri pada Jumat (8/2) lalu. Adapun, setelah pengumuman tersebut, raja Thailand menyebut pencalonan kakak perempuannya sebagai perdana menteri tidak pantas dan tidak sesuai dengan konstitusional.