REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-KH Maruf Amin Jawa Timur menilai, puisi Fadli Zon yang berjudul 'Doa yang Tertukar', menambah keyakinan kalangan santri untuk memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 di Pemilihan Presiden 2019. TKD Jatim menilai, puisi itu telah menyinggung kalangan kiai dan santri NU.
"Puisi Fadli Zon menjadi disinsentif elektoral yang sangat signifikan, dan kalangan santri semakin bulat ke pasangan capres 01," ujar ketua TKD Jatim, Machfud Arifin, kepada wartawan di Surabaya, Ahad (10/2).
Menurut dia, puisi tersebut juga dinilai oleh kalangan kiai dan santri NU telah menyinggung KH Maimoen Zubair. Apalagi, kata dia, Mbah Moen, sapaan akrab kiai asal Rembang tersebut, dikenal sebagai ulama sepuh yang sangat berpengaruh dan menjadi rujukan warga NU.
"Kan saya sering keliling Madura, sowan ke banyak kiai, pesantren, dan komunitas santri. Mereka banyak yang tersinggung dengan puisi itu," kata mantan Kapolda Jatim tersebut.
Beberapa waktu lalu, puisi berjudul "Doa yang Tertukar" sempat menuai pro dan kontra. Puisi Fadli Zon ditulis seusai KH Maimoen Zubair ikut menyebut nama Prabowo dalam doanya, sebelum kemudian ditegaskan bahwa pengasuh Ponpes Sarang Rembang itu hanya mendukung Jokowi.
Pemilihan Presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma'ruf Amin di nomor urut 01, kemudian Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02.