Ahad 10 Feb 2019 21:26 WIB

Megawati Ingin Perempuan Lebih Aktif di Kancah Politik

Konstitusi RI dinilai sangat progresif memberi ruang perempuan berkiprah di politik.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah), memberikan amanat kepada peserta Jambore Kader Komunitas Juang, di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jateng, Ahad (10/2/2019).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah), memberikan amanat kepada peserta Jambore Kader Komunitas Juang, di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jateng, Ahad (10/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri meminta kaum perempuan untuk lebih aktif dalam kancah politik. Hal itu guna memberikan kontribusi yang positif bagi bangsa dan negara.   

"Perempuan harus lebih aktif dalam kancah politik, perempuan perlu terus mengembangkan kemampuan nalar dan berpikir," kata Megawati di Purwokerto, Jawa Tengah, Ahad (2/10).   

Pernyataan tersebut disampaikan Megawati saat menghadiri Jambore Kader Komunitas Juang DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah di GOR Satria Purwokerto.  Peran perempuan dalam politik Indonesia, menurut Mega, perlu mendobrak sistem patriarki. Perempuan harus memiliki independensi dalam pilihan politik.   

Megawati juga mengatakan konstitusi Republik Indonesia sangat progresif sehingga memberikan ruang bagi perempuan untuk berkiprah di dunia politik. 

"Saya selalu mengingatkan konstitusi Republik Indonesia sangat progresif, apa arti progresif, artinya sangat ke depan. Di mata hukum misalnya, laki-laki dan perempuan di anggap sama," katanya.   

Untuk itu dia mengingatkan agar kader PDI Perjuangan tidak boleh membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan.   

Dia juga membagi pengalaman pribadinya di hadapan kader PDI Perjuangan, yang berani bermimpi untuk berkiprah dalam politik hingga akhirnya menjadi ketua partai dan menjadi Presiden Indonesia.  "Jangan takut bermimpi. Sejak kecil saya sudah membangun impian-impian," katanya.   

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement