Ahad 10 Feb 2019 23:04 WIB

Indonesia Diminta Tetap Waspadai Wabah Campak Filipina

Pemerintah didesak segera mencari bahan halal sebagai sumber vaksin MR.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Indira Rezkisari
Petugas menunjukan Vaksin Campak dan Rubella (MR) sebelum melakukan imuniasasi kepada anak di Puskesmas Darussalam, Banda Aceh, Rabu (19/9).
Foto: Antara/Ampelsa
Petugas menunjukan Vaksin Campak dan Rubella (MR) sebelum melakukan imuniasasi kepada anak di Puskesmas Darussalam, Banda Aceh, Rabu (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX, Irma Suryani Chaniago, mengingatkan Indonesia harus sigap dan waspada akan wabah campak. Kesiagaan tetap perlu dilakukan meski menurutnya wabah campak di Filipina sulit untuk masuk ke wilayah Indonesia.

"Filipina bukan destinasi wisata, insya Allah tidak sampai ke Indonesia. Tetapi, kita tetap harus sigap dan waspada," ujar Irma, Ahad (10/2).

Menurut Irma, vaksinasi measles and rubela (MR) untuk menegah terjadinya campak di Indonesia sudah cukup, tapi belum maksimal. Hal tersebut terjadi karena masih ada pihak-pihak yang menolak untuk melakukan vaksinasi MR.

"Kemenkes terus berupaya mensosialisasikan manfaat vaksin ini, mengingat risikonya yang cukup besar bagi yang tidak tervaksinasi," jelas dia. Irma menambahkan, selain sosialisasi, hal yang kini harus terus dilakukan adalah membuat vaksin MR dengan bahan baku pengganti. Ia pun berharap, vaksin MR dengan bahan baku pengganti itu dapat segera ditemukan dan diproduksi agar penyakit campak tak menjadi wabah.

"Saat ini sedang diusahakan vaksin yang bisa dibuat dengan bahan pengganti. Mudah-mudahan segera ditemukan dan diproduksi tentunya," katanya.

Sementara itu, Departemen Kesehatan Filipina mengumumkan, wabah campak telah menyebar ke wilayah Luzon dan Visayas. Perluasan sebaran wabah campak ini menyusul adanya laporan lebih dari 1.500 kasus dan 26 kematian.

Sekretaris Departemen Kesehatan Francisco Duque mengatakan, wabah campak juga melanda Calabarzon, Wilayah 6 (Visayas Barat), dan Wilayah 7 (Visayas Tengah). Adapun, Calabarzon melaporkan 104 kasus campak dan sembilan kematian.

Sementara Wilayah 6 mencatat ada 104 kasus dan tiga kematian, serta Wilayah 7 terdapat 71 kasus campak dan satu kematian. Duque juga mencatat terdapat peningkatan kasus campak yang mengkhawatirkan di wilayah Ilocos, Lembah Cagayan, Mimaropa, dan wilayah Bicol.

"Kami memperluas wabah dari Metro Manila ke daerah lain, karena kasus telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dan untuk memperkuat pengawasan jika ada kasus baru serta mengingatkan orang tua agar lebih waspada," ujar Duque, dilansir dari CNN, Sabtu (9/2).

Duque mendesak para orang tua agar memberikan vaksin kepada anak-anak, dan segera membawa mereka ke pusat kesehatan ketika gejala campak muncul. Pemerintah Filipina juga melakukan kunjungan dari rumah ke rumah untuk melaksanakan program imunisasi tambahan bagi anak-anak. Duque menjamin bahwa vaksinasi untuk campak tidak sama dengan vaksin Dengvaxia yang pernah menjadi kontroversi pada 2014.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement