Ahad 10 Feb 2019 23:13 WIB

Jokowi: Dukungan Purnawirawan Memberi Semangat Bekerja

Dukungan purnawirawan dibacakan KSAL 1996-1998 Laksamana TNI (Purn) Arief Koesharyadi

Calon Presiden nomor Urut 01 Joko Widodo bersiap menyampaikan pidato saat deklarasi purnawirawan TNI-Polri di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (10/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Calon Presiden nomor Urut 01 Joko Widodo bersiap menyampaikan pidato saat deklarasi purnawirawan TNI-Polri di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menilai dukungan dari para purnawirawan TNI dan Polri memberikan semangat kepada dirinya untuk bekerja lebih baik lagi.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada para senior, para purnawirawan TNI-Polri, dari mitra Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, serta Kepolisian," kata Joko Widodo, saat memberikan sambutan pada acara Silaturrahmi Purnawiran TNI dengan Presiden Joko Widodo, di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad (10/2).

Dukungan dihadiri sekitar 1.000 orang purnawirawan dari TNI-AD, TNI-AL, TNI-AU, dan Polri. Deklarasi dukungan dibacakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) tahun 1996-1998, Laksamana TNI (Purn) Arief Koesharyadi.

Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyatakan ingin bercerita sedikit soal pembangunan infrastruktur. Menurut Jokowi Indonesia adalah negara besar yang memiliki sekitar 17 ribu pulau terbentang dari Sabang damai Merauke.

"Saya pernah terbang dari Banda Aceh sampai Wamena, sekitar sembilan jam. Itu sama saja terbang melintasi sembilan negara di Eropa. Ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar," katanya.

Menurut dia, membangun Indonesia tidak hanya membangun di Pulau Jawa, tapi harus di seluruh wilayah Indonesia. "Itu menunjukkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Pada kepemimpinannya, Joko Widodo menegaskan, memprioritaskan membangun dua hal yakni, infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM).

"Kenapa saya membangun infrastruktur. Karena, dalam persaingan global, harus didukung oleh infrastruktur yang layak.  Tanpa adanya Infrastruktur yang layak, Indonesia tidak bisa bersaing di dunia internasional," katanya.

Prioritas pembangunan kedua, menurut Jokowi, adalah pembangunan SDM. Menurut dia, kalau SDM tidak dibangun, maka Indonesia sulit masuk ke dalam kelompok negara berpenghasilan menengah.

"Saya meyakini, dalam persaingan global ke depan, negara yang unggul adalah negara yang dapat bergerak cepat," katanya.

Menurut Jokowi, kalau Indonesia menjadi negara cepat, maka akan dapat mengalahkan negara lambat. Trend ke depan, kata dia, bukan lagi negara besar mengalahkan negara kecil, atau negara maju mengalahkan negara belum maju," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement