REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendengarkan musik kapan saja dan di mana saja kini bisa dilakukan lewat alikasi streaming musik karya anak bangsa, SmartMusic. Aplikasi tersebut dihadirkan oleh PT Smartfren Telecom Tbk bekerja sama dengan PT Melon Indonesia.
Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim menginformasikan, aplikasi tersebut sebelumnya bernama Gudang Musik yang dirilis pada 2012. Pada 2016, namanya resmi berganti menjadi SmartMusic. Pada 2019, aplikasi kembali diluncurkan kembali untuk para penikmat musik.
"SmartMusic menghadirkan lebih dari enam juta lagu yang dapat dinikmati pengguna. Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya merupakan lagu hasil karya musisi dalam negeri," kata Djoko.
Sampai Februari 2019, jumlah pengguna SmartMusic sudah melebihi angka 300 ribu. Sebanyak 20 persen merupakan pelanggan berbayar. Djoko menargetkan, hingga akhir 2019 pengguna SmartMusic mencapai angka 500 ribu.
Aplikasi dapat diunduh lewat GooglePlaystore. Bagi yang ingin berlangganan, opsi paket yang ada yaitu harian (Rp 1 ribu), mingguan (Rp 5 ribu), bulanan (Rp 15 ribu), tiga bulanan (Rp 35 ribu), enam bulanan (Rp 65 ribu), dan tahunan (Rp 120 ribu).
Dengan harga kompetitif serta kuantitas dan kualitas musik yang tersedia, Djoko optimistis SmartMusic mampu bersaing dengan aplikasi streaming yang sudah ada. Inovasi itu juga menjadi upaya Smartfren ikut mencegah pembajakan karya musik.
"Dukung kemajuan musisi dalam negeri dengan tidak membajak karya," ujar Djoko.
Dalam rangka menggaungkan kampanye itu, Smartfren menggelar konser mini "Yuk Jadi Sehat Sekaligus Dukung Antipembajakan Musik" di Sarinah, Jakarta, Ahad (10/2). Sejumlah musisi yang berkolaborasi antara lain D'Masiv, Yura Yunita, dan Duo Anggrek.