REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Alumni Perguruan Tinggi mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon 01, Jokowi-Amin di The Colony Bandung, Sabtu (9/2). Dukungan ini dihadiri ratusan orang alumni Perguruan Tinggi yang ada di Jabar.
Menurut Alumni Institut Teknologi Bandung '84, Nila Oktaviani yang juga koordinator Alumni ITB untuk Jokowi (AIWI) sebagai pengagas dan motor penggerak 'GEBRAKAN SATUKAN INDONESIA', pihaknya mengamati bahwa kelompok terdidik kelas menengah yang merupakan alumni berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta memperlihatkan dukungannya kepada sosok Jokowi.
"Hal ini cukup menggembirakan mengingat kelompok masyarakat terdidik merupakan kelompok yang selama ini sebagai silent majority yang enggan mengemukakan pendapat maupun menunjukkan dukungan," ujar Nila yang akrab disapa Illon ini.
Illon mengatakan, semangat nasionalisme dan patriotisme ke permukaan dalam aneka bentuk akan dikobarkan. Selain itu, Alumni Perguruan Tinggi secara perseorangan maupun kelompok yang menyatakan dukungan secara sukarela terus bertambah.
"Dukungan yang terus mengalir ini menginspirasi kami untuk membentuk sebuah gebrakan di penghujung masa kampanye," katanya.
Gebrakan ini, kata dia, dibuat dalam rangka menyatukan berbagai mosaik dukungan dalam sebuah kekuatan tekad. "Kami menamakan kekuatan tekad itu sebagai Gebrakan Satukan Indonesia (Braksi)," katanya.
Braksi, kata dia, bersama alumni berbagai perguruan tinggi di Kota Bandung dan Jawa Barat yaitu ITB, Unpar, Unpad, UPI, Maranatha, IPB, Widyatama, Unwim, Ikopin. UIN, Unikom, Unpas, Unsil. IAIN Cipasung, dan STMIK Tasikmalaya, Barisan Relawan Pendukung Jokowi, serta berbagai kelompok komunitas.
"Kami ingin melaksanakan program-program kampanye dalam bingkai demokrasi yang gembira, jujur, dan antihoax yang digagas oleh masing-masing kelompok pendukung," katanya.
Jadi, kata dia, kelompok alumni dari setiap perguruan tinggi dapat melaksanakan programnya secara mandiri maupun bersinergi dengan perguruan tinggi lain dalam suasana saling menguatkan.