Senin 11 Feb 2019 13:07 WIB

Kawanan Gajah Liar Bertahan di Negeri Antara Aceh

Tim BKSDA Aceh terus melakukan pengiringan dengan membakar mercon.

Mahout Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dengan menunggangi gajah jinak menarik gajah liar (kiri) yang diamankan sementara di Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar, Aceh, Jumat (25/1/2019).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Mahout Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dengan menunggangi gajah jinak menarik gajah liar (kiri) yang diamankan sementara di Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar, Aceh, Jumat (25/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kawanan gajah sumatera liar masih bertahan di area perkebunan warga Gampong (Desa) Negeri Antara, Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. "Masih bertahan di Gampong Negeri Antara dan Tim BKSDA Aceh terus melakukan pengiringan dengan membakar mercon," kata Kepala Conservation Response Unit Daerah Aliran Sungai Peusangan Syahrul Rizal saat dihubungi dari Banda Aceh, Senin (11/2).

Syahrul mengatakan kawanan gajah liar itu memasuki Gampong Negeri Antara sejak enam hari yang lalu. Kawanan gajah tersebut telah merusak belasan hektare kebun warga. "Keseluruhan ada 32 gajah liar dan sekarang sudah berpencar di tiga titik," kata Rizal, yang wilayah kerjanya mencakup Kabupaten Bener Meriah, Gayo Lues, dan Bireuen.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam, menurut dia, berusaha menggiring kawanan gajah liar itu ke Daerah Aliran Sungai Peusangan dan hutan lindung di wilayah itu. Menurut petani di Gampong Negeri Antara, kawanan gajah liar tersebut merusak tanaman durian, pinang, pisang hingga palawija di kebun warga.

Para petani dan warga desa berharap pemerintah serius menangani konflik satwa tersebut. Saat ini mereka sudah melakukan upaya pencegahan supaya kawanan gajah agar tidak lagi masuk ke permukiman dan merusak kebun warga.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement