Senin 11 Feb 2019 14:10 WIB

Kabupaten Bangli Digadang Jadi Sentra Baru Bawang Putih

Bangli memiliki sejarah panjang sebagai salah satu penghasil bawang putih.

Red: EH Ismail
Tanaman bawang putih di Kabupaten Bangli, Bali.
Tanaman bawang putih di Kabupaten Bangli, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGLI -- Kementerian Pertanian telah mengalokasikan APBN kawasan bawang putih sebesar 5.600 hektare pada 2018. Keadaan ini bertambah dua kali lipat pada 2019 sebesar 10.425 hektare untuk mengejar target swasembada benih 2019 dan swasembada bawang putih 2021.

Provinsi Bali, tepatnya Kabupaten Bangli digadang menjadi salah satu sentra bawang putih bersama dengan daerah eksisting lainnya seperti Lombok Timur dan Bima di NTB, Magelang, Temanggung dan Karanganyar di Jawa Tengah, Malang di Jawa Timur dan Solok di Sumatera Barat. Tak hanya itu, hamparan bawang putih mulai tampak menggeliat di bagian tengah pulau dewata ini.

Bangli memiliki sejarah yang cukup panjang sebagai salah satu penghasil bawang putih. Di era 90 an, wilayah ini secara rutin menanam sampai menyimpan benih untuk ditanam di musim berikutnya. Kecamatan Kintamani yang berada di balik bukit Danau Batur, berketinggian 800 - 1.200 m dpl cocok untuk pengembangan bawang putih.

Kepala Seksi Dinas Pertanian Kabupaten Bangli, Yusri mengatakan, bawang putih lokal Bangli rasanya lebih kuat daripada impor. "Keunggulan rasa bawang putih lokal tersebut menjadi nilai tambah tersendiri. Dengan adanya alokasi APBN dan investasi importir, makin membangkitkan gairah petani untuk kembali bertanam bawang putih,” kata Yusri.

Para petani di Desa Songan B, Kecamatan Kintamani kini bersemangat menanam bawang putih seperti nenek moyangnya terdahulu. Ketua Kelompok Tani Bukit Bawon, Jero Pardi, yang ditemui di lahannya mengaku bangga mendapat alokasi APBN kawasan bawang putih 2018 seluas 10 hektare.

"Kami berterima kasih pada dinas dan pemerintah pusat karena dipercaya untuk mengembangkan bawang putih di Desa Songan B ini. Petani sangat terbantu dan senang dengan program ini. Moga tahun ini bisa dialokasikan kembali untuk anggota kami yang belum kedapatan tahun lalu," ujar Jero.

Petani bawang putih lain menunjukkan bawang putih lokal asli Kintamani yang berukuran cukup besar. "Dari dulu saya nanam bawang putih sini, harga juga bagus dan dicari orang. Ukurannya lumayan besar kok," kata Made.

Tahun lalu, Made dan kelompok taninya mendapat alokasi APBN seluas 6 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangli, Wayan Sukartana yang ditemui di sela acara tanam mengaku senang dengan adanya kemitraan antara importir dengan petani Bangli. "Ada sekitar 75 hektar yang akan ditanam oleh PT. SHB secara bertahap. Petani dapat benih dan saprodi yang cukup untuk tanam bawang putih. Saya harap kedua belah pihak berkomitmen dalam kemitraan ini dan tentu saja menguntungkan petani Bangli,” tutur Wayan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement