REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pelaksana tugas Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Patrick Shanahan tiba di Afghanistan. Kedatangan Shanahan bertujuan untuk membicarakan proses rekonsiliasi bersama dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Selama ini Pemerintah Afghanistan tidak terlibat dalam negosiasi perdamaian dengan kelompok Taliban. Taliban tak mengakui pemerintahan di Kabul karena dianggap hanya boneka AS.
"Pemerintah Afghanistan harus terlibat dalam diskusi tersebut. Rakyat Afghanistan harus memutuskan bagaimana nasib negara mereka ke depannya. Ini bukan tentang AS, ini tentang Afghanistan," ujar Shanahan dilansir Reuters, Senin (11/2).
Shanahan menjelaskan, perjalanannya ke Afghanistan untuk mendapatkan pemahaman dan informasi tentang situasi di lapangan. Temuan di lapangan tersebut nantinya akan dilaporkan kepada Presiden Donald Trump.
Terkait dengan penarikan pasukan AS di Afghanistan, Shanahan mengaku belum mendapatkan arahan khusus dari Presiden Trump. Menurutnya, militer AS memiliki kepentingan keamanan di wilayah Afghanistan.
"Kehadiran kami adalah menjamin bahwa kekuatan militer kami mendukung stabilitas keamanan regional," kata Shanahan.
Baca juga, Taliban: AS Janji Tarik Setengah Pasukannya di Afghanistan.
Pejabat AS telah mengadakan beberapa putaran negosiasi perdamaian dengan Taliban di Qatar sejak tahun lalu. Negosiasi tersebut masih mengalami hambatan yang cukup signifikan. Apalagi, Taliban menolak keterlibatan Pemerintah Afghanistan dalam negosiasi tersebut. Adapun, putaran negosiasi berikutnya dijadwalkan pada 25 Februari 2019 di Qatar.
Pengamat Asia Selatan dari Woodrow Wilson Centre, Michael Kugelman mengatakan, prioritas utama dari kedatangan Shanahan di Kabul adalah untuk mengatasi kekhawatiran Pemerintah Afghanistan. Terutama terkait dengan rencana penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
"Prioritas utama Shanahan adalah mengesankan kepada pemerintah bahwa AS akan melakukan apa saja untuk membuat Afghanistan terlibat dalam negosiasi perdamaian," ujar Kugelman.
Utusan perdamaian AS, Zalmay Khalizad mengatakan, ada kemajuan perundingan dengan Taliban pada bulan lalu di Doha. Adapun, Taliban dan AS telah membuat sketsa garis besar untuk perjanjian perdamaian.