REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI, Ridwan Bae menanggapi perihal kenaikan harga tiket pesawat belakangan ini. Ia menuturkan, perlu upaya-upaya tertentu untuk mengatasi hal tersebut.
"Pertama, pemerintah harus segera bertindak. Pemerintah duduk bersama-sama dengan pihak maskapai, mencari solusi terbaik, mengukur kemampuan rakyat, terutama pengguna penerbangan (pesawat)," katanya saat dihubungi Republika, Senin (11/2).
Sehingga, sambungnya, dari hasil diskusi tersebut bisa didapatkan solusi terbaik untuk semua pihak. Mulai dari konsumen, pihak maskapai, bahkan para pengusaha.
Politikus Golkar ini menambahkan, kedua, harus memastikan agar pihak maskapai juga tidak mengalami kerugian. Artinya, kebutuhan avtur, dan sedikit keuntungan dalam sistem operasional pihak maskapai harus terjamin.
Ketiga, harus ada penetapan angka atau harga terhadap tiket pesawat. Sehingga ada kepastian harga terhadap setiap penerbangan nasional. "Harus ada kepastian harga. Kalau misalnya harganya tidak menentu, itu memberi ruang pada para maskapai untuk memainkan harga sesuka hatinya," papar Ridwan.
Menurutnya, selama ini tidak ada dasar yang jelas terkait kenaikan harga tiket pesawat seperti itu. "Misalnya, sekarang cek tiket ke Surabaya harganya Rp 1 juta, dua jam kemudian cek lagi sudah Rp 1,5 juta. Apa indikator kenaikan harga ini?" imbuhnya.
Ia menyebut, pentingnya penetapan harga. Jika memang ada kenaikan dolar atau faktor lainnya yang menyebabkan harga tiket pesawat mahal, maka bisa diumumkan pada masyarakat bahwa ada perubahan harga tiket. "Biasanya kan saya pikir kenaikan harga (tiket pesawat) itu akibat dolar (naik). Nah, kadangkala dolar turun, kok dia (harga tiket pesawat) naik?" ucapnya.
Oleh karena itu, Ridwan mengimbau pemerintah dan pihak maskapai untuk bersama-sama mencari solusi yang terbaik. "Terakhir, pemerintah juga harus tegas," tutupnya.