Senin 11 Feb 2019 19:45 WIB

Rupiah Melemah, BI Tegaskan Bukan Disebabkan Faktor Domestik

Kekhawatiran pasar terhadap pelambatan ekonomi Eropa membuat kurs dolar AS menguat

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Rupiah Melemah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Rupiah Melemah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menegaskan, pelemahan kurs rupiah hari ini bukan disebabkan faktor domestik. Perlu diketahui, laju mata uang Garuda tersebut melemah dan ditutup di level Rp 14 ribu per dolar AS pada sore tadi.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menjelaskan, pelemahan rupiah sepanjang hari ini lebih karena risk off dan flight to quality yang mecwarnai pasar keuangan global. Terutama  kekhawatiran atas terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi global setelah rilis data Industrial Production Italia dan Perancis periode Desember 2018 mengalami kontraksi sehingga menguatkan kemungkinan pemburukan ekonomi zona euro.

"Selain itu risk off  global juga dipengaruhi kembali meningkatnya kekhawatiran terhadap hasil pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina. Hal itu karena kedua pihak yang dikhawatirkan pasar tidak akan menemui kesepakatan lebih lanjut sampai batas waktu 90 hari yang disepakati," jelas Nanang kepada Republika, Senin (11/2).

Hal itu, kata dia, diperkuat pula pernyataan Presiden Trump yang belum berencana menemui Presiden Xi Jinping. Padahal deadline ‪jatuh pada 1 Maret 2019‬.

"Risk off di pasar keuangan global membuat indeks saham global melemah. Hal itu membuat terjadi aksi flight to quality sehingga  membuat yield sovereign bond negara utama mengalami penurunan," katanya.

Ia menuturkan, kekhawatiran pasar terhadap perlambatan  pertumbuhan ekonomi Eropa dan kegagalan negosiasi perdagangan antara AS dengan Cina juga membuat kurs dolar AS berlanjut menguat terhadap mata uang G10. "Sebagian besar emerging currencies," tambah Nanang.

Sebagai informasi, dilansir data Bloomberg, sore ini kurs rupiah ditutup melemah 79 poin atau 0,57 persen. Dengan begitu berada di posisi Rp 14.034 per dolar AS.

Sebelumnya pagi tadi rupiah dibuka melemah 0,24 persen atau 33 poin di Rp 13.988 per dolar AS. Hanya saja sekitar pukul 09.00 WIB, mata uang Indonesia itu mulai terdepresiasi ke Rp 14 ribu per dolar AS.

Sekitar pukul 12.00 WIB, rupiah sempat berada di Rp 14.045 per dolar AS. Dengan pelemahan sebesar 0,64 persen atau 90 poin.

Sementara itu, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, rupiah berada di posisi Rp 13.995 per dolar AS. Angka tersebut sedikit lebih lemah dibandingkan posisi Jumat lalu di Rp 13.992 per dolar AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement