REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 450 peserta mengikuti lomba lari virtual atau virtual run yang diselenggarakan oleh Cause Virtual Run. Acara dihelat dengan tema meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap isu disabilitas.
CEO sekaligus Co-founder Cause Virtual Run Enrico Hugo mengatakan lomba lari virtual bertajuk Run To Empower tersebut telah diadakan dalam kurun waktu selama satu minggu, yakni mulai 21 Januari hingga 3 Februari 2019. Ini adalah kali pertama bagi Cause Virtual Run mengadakan acara lari bertema difabel.
"Maka dari itu, kami turut menggandeng Yayasan Difabel Mandiri Indonesia (YDMI) dalam pelaksanannya," kata Enrico dalam konferensi pers di Perpurtakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin (11/2).
Berdasarkan data dari Cause Virtual Run, tercatat sebanyak 450 peserta yang mengikuti acara lari tersebut. Para peserta itu berasal dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Tidak ada jarak minimum yang ditentukan, sehingga seluruh peserta dapat berlari sejauh mungkin selama berlangsungnya acara tersebut.
"Selain jumlah peserta, kami juga mencatat ada satu peserta dari Manado yang berlari dengan jarak terjauh, yakni 30,3 kilometer," ujarnya.
Kemudian, ada juga peserta dari Medan dengan jarak sekitar 20 kilometer. Semua boleh berlari sesuka hati, tidak ada jarak tertentu yang harus dicapai.
Selama mengikuti kegiatan tersebut, dia menuturkan, seluruh peserta diwajibkan menggunakan aplikasi lari. Setelah berlari, peserta harus mengunggah hasil lari atau jarak yang berhasil ditempuh melalui situs Cause Virtual Run.
Selain itu, sambung dia, peserta juga dapat mengunggah foto-foto larinya melalui Instagram dan dilengkapi dengan caption bertema difabel.
"Ada hadiah berupa earphone bluetooth bagi lima pelari yang berhasil menempuh jarak terjauh. Lalu, ada juga hadiah hiburan bagi tiga peserta dengan caption Instagram yang paling inspiratif dan tiga peserta dengan jumlah `likes' terbanyak di Instagram," tutur Enrico.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan biaya pendaftaran virtual run tersebut adalah Rp 150 ribu per orang. Kemudian, peserta juga dipersilakan untuk melakukan donasi. Pihaknya pun mencatat jumlah donasi yang terkumpul melalui virtual run itu, yakni sekitar Rp 74 juta.
Sementara itu, donasi tersebut akan digunakan untuk menyelenggarakan tiga seminar bertema difabel, yaitu Berdaya Melalui Kerja (11 Februari 2019), Bukan Sekedar Bisnis (13 Februari 2019) dan Menjadi Perusahaan Inklusif (15 Februari 2019).
"Inti dari kegiatan virtual run itu adalah mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjalankan pola hidup sehat melalui olah raga lari sekaligus peduli terhadap para penyandang disabilitas," ungkap Enrico.