REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setiap negara cenderung memiliki keunikan dalam beberapa hal. Fakta menarik muncul dari Etiopia, negara yang terletak di Benua Afrika.
Menurut duta besar Republik Indonesia untuk Etiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur, toleransi keagamaan di sana cukup baik. Bahkan, data survei yang dilakukan The Global Attitude menunjukkan, Etiopia menduduki urutan pertama sebagai negara yang penduduknya taat menjalankan ajaran agama.
“Yang sangat menarik untuk saya sampaikan mengenai kehidupan beragama di Etiopia. Jadi, tahun 2015 itu ada survei yang dilakukan oleh The Global Atittude ini mengatakan bahwa di Etiopia itu berada pada ranking (peringkat –Red) pertama sebagai religious country in the world, nomor satu religiusnya, keagamaan, ketaatan masyarakatnya terhadap agama,” kata Al Busyra Basnur di kantor Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC), Jakarta, Senin (11/2) malam.
Baca juga: Pesan Din Syamsuddin untuk Tiga Dubes Indonesia
Sosok yang pernah menjabat sebagai Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri itu melanjutkan, urutan kedua dari jajak pendapat yang sama diraih Senegal, yang juga negara di Benua Afrika. Urutan berikutnya barulah negara dari Asia.
“Indonesia nomor tiga dan urutan keempat dan kelima (adalah) Uganda dan Pakistan. Jadi ini gambaran betapa kita melihat bahwa kehidupan beragama sangat kuat di Etiopia,” jelasnya.
Dia menerangkan, mayoritas penduduk Ethiopia, yakni sekira 45 persen dari total populasi, beragama Kristen Ortodok. Sekitar 37 persen warga di sana memeluk Islam.
“Tapi beberapa data menyebutkan, sudah mencapai 50-50 sekarang ini. Dan ini kondisi dari kehidupan beragama di Etiopia," kata pria kelahiran Payakumbuh, Sumatra Barat itu.
Letak negara Etiopia di Benua Afrika (sumber: tangkapan layar wikipedia)
Dia juga mengapresiasi CDCC yang terus menjembatani kerja sama antarumat beragama di Indonesia bahkan dunia. Hal itu mengingatkannya pada lembaga yang sama di Etiopia.
“Bahwa di Ethiopia itu ada suatu non-government organization yang nafasnya yang misinya kurang lebih sama dengan CDCC. Namanya Ethiopian Interfaith Council dan ini bisa jadi partner kita di CDCC,” ujar dia.