Selasa 12 Feb 2019 12:14 WIB

Pembobol Minimarket Bersenjata Api Masih Dikejar Polisi

Pelaku membacok penjaga toko, membawa uang puluhan juta dan rokok.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Perampokan Minimarket
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Perampokan Minimarket

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Kepolisian masih terus menelusuri keberadaan pelaku yang melakukan aksi pencurian di sebuah gerai minimarket di Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Kapolsek Ciputat Kompol Donni Bagus Wibisono mengatakan, hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.

"Masih lidik. Anggota kami masih di lapangan," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, akhir pekan lalu.

Baca Juga

Sebelumnya, sebuah minimarket di Jalan KH Dewantara, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Tangsel, disatroni sekitar enam orang bertopeng pada Sabtu (9/2) sekitar pukul 03.20 WIB. Komplotan yang membawa senjata api dan tajam itu membawa kabur uang tunai sebesar Rp 30 jutan dan dua slop rokok.

Salah satu pedagang satai padang yang ada di depan gerai itu, Junaedi, mengatakan, baru pertama kali tempat itu dibobol maling. Menurut dia, saat itu memang kondisi di sekitar gerai telah sepi.

"Saya itu dagang sampai pukul 03.00 malam itu, tapi sudah sepi, saya pulang saja," kata lelaki yang berdagang di tempat itu sejak 2005, satu bulan setelah gerai itu buka.

Menurut dia, malam itu sepi tak seperti biasanya. Padahal, biasanya ada saja orang yang nongkrong di sekitar tempat itu. Malam itu, ia yang masih bertahan untuk dagang akhirnya memilih pulang juga.

"Saya biasanya sama tukang buah. Tapi, kebetulan dia juga lagi gak dagang. Mangkanya pulang saja," kata dia.

Asisten kepala toko tersebut, Della (20 tahun), mengatakan, para perampok itu berhasil membawa kabur uang tunai sebesar Rp 30 juta dari brankas dan kasir. Sementara, barang lainnya yang dibawa adalah dua slop rokok.

"Saat saya datang, posisi berantakan semua. Sama darah juga di tembok belakang," kata dia.

Menurut dia, pada saat kejadian ada dua orang karyawannya yang bekerja, Muhamad Fauzi dan Muhamad Abdullah. Mereka berdua kebetulan sedang mendapat jatah jaga malam. Toko itu beroperasi 24 jam.

Memurut dia, sejak tiga tahun terakhir toko itu beroperasi 24 jam. Pengamaman juga dilakukan dengan kamera pengintai (CCTV). Tapi, saat kejadian, CCTV sedang tak berfungsi. Alhasil, kejadian itu tak terekam.

"Fauzi itu nggak tau, pas dengar ada yang lari dia nengok langsung dibacok. Langsung diseret ke dalam. Setengah jam mereka bobol ini. Di luar sepi," kata dia.

Fauzi menerangkan, saat kejadian dirinya sedang berada di depan toko. Saat melihat ada beberapa orang hendak masuk, tangannya langsung disabet menggunakan parang.

"Itu sekitar pukul 03.20 mereka masuk. Itu jalanan sepi. Mereka mau masuk, tapi pas saya lihat, dia menyerang saya," kata dia.

Ia mengatakan, ada sekitar enam orang yang datang. Satu orang membawa senjata api berupa pistol dan sisanya membawa parang. Keenam orang tersebut seluruhnya mengenakan penutup kepala.

"Saya ditodong pistol. Mereka bilang jangan melawan. Ikutin saja. Saya dibawa ke belakang. Di dalam saya diancam suruh ambil kunci," kata dia.

Saat sedang di belakang, teman jaganya, Abdullah, muncul. Namun, Abdullah juga langsung disekap oleh para pelaku.

Setelah melakukan aksinya, keenam orang itu langsung meninggalkan toko. Menurut dia, durasi para pelaku melakukan aksinya hanya sekitar 20 menit. Fauzi dan Abdullah langsung meminta pertolongan ke toko sekitar yang buka. Mereka berdua akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

"Kalau saya rasa, mereka kayaknya orang sini. Dialeknya sudah Jakarta. Saya merhatiin kayaknya usia 20-an tahun," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement