Selasa 12 Feb 2019 13:18 WIB

Pasokan Ikan Berkurang Akibat Cuaca Buruk di Purwokerto

biasanya pasokan ikan tuna lancar dan antusiasme masyarakat membelinya pun tinggi.

Suasana pasar ikan segar (ilustrasi)
Foto: Republika/Christiyaningsih
Suasana pasar ikan segar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pasokan ikan seperti tuna dan belanak di Pasar Manis Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalami penurunan. Penurunan ini diakibatkan cuaca buruk beberapa waktu belakangan. "Stok ikan tuna berkurang, bahkan hari ini kosong," kata salah satu pedagang ikan di Pasar Manis, Titi (57), di Purwokerto, Jateng, Selasa (12/2).

Dia mengatakan, biasanya pasokan ikan tuna lancar dan antusiasme masyarakat membelinya pun cukup tinggi. Namun, kini pasokannya berkurang. "Kabarnya nelayan susah melaut karena gelombang tinggi, jadi hasil tangkapan sedikit," katanya.

Demikian pula pasokan ikan belanak, menurut dia, mengalami penurunan akibat cuaca buruk. Sementara ketersediaan ikan tongkol dan kembung relatif banyak dengan harga cenderung stabil. "Kalau ikan tongkol dan kembung, pasokan masih banyak dan harganya juga tidak ada kenaikan masih seperti biasa," katanya.

Dia menyebutkan harga ikan tongkol dan kembung masih sekitar Rp 30 ribu per kilogram. Sementara pedagang lainnya, Budi (40), mengatakan pasokan cumi dan udang juga normal meskipun cuaca sedang tidak bersahabat bagi nelayan. "Harganya juga masih seperti biasa tidak ada kenaikan," katanya.

Dia mengatakan harga udang ukuran besar sekitar Rp 80 ribu per kilogram. Sementara yang kecil Rp 60 ribu per kilogram. "Harga cumi ukuran sedang Rp 60 ribu per kilogram," katanya. Menurut dia, antusiasme masyarakat membeli udang dan cumi di Pasar Manis Purwokerto juga masih tinggi seperti biasanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement